Berhati-hati Saat Menggunakan Sosmed, Perlunya Lindungi Data Diri dari Tindak Kejahatan di Internet

Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 18 Juni 2021 - 17:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020 Jumlah pengguna internet di Indonesia melonjak tinggi, lebih tinggi dari angka pertumbuhan penduduk. Selain itu Indonesia juga diketahui merupakan pengguna internet terbesar ke-4 di dunia. Dengan pengguna aktif sebanyak 171 juta jiwa dan paling banyak di antaranya menggunakan sosial media. 

Sekjen Relawan TIK Indonesia, Said Hasibuan dalam webinar Literasi Digital wilayah Jawa Barat, di Kota Depok mengungkapkan untuk berhati-hati saat menggunakan sosial media dan hindari mengunggah data pribadi di ruang digital. Di antaranya data pribadi penting berupa identitas seperti KTP, SIM, Passport bahkan kartu tanda pelajar. 

Mengapa data pribadi harus dilindungi? Lebih jauh Said mengungkapkan seseorang dapat memanfaatkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor telepon yang terdapat pada kartu identitas untuk hal-hal yang bisa merugikan. Misalnya saja pinjaman online padahal orang yang bersangkutan tidak pernah pinjam, serta beberapa kerugian finansial hingga ancaman keselamatan yang bisa saja terjadi. 

Said memberikan beberapa pemaparan agar setiap orang dapat melindungi data pribadinya di internet. Seperti tidak menyimpan username dan password akun-akun penting secara otomatis. Tidak sembarangan klik tautan atau lampiran iklan pop-up yang sering muncul ketika berselancar di internet. Serta tidak membagikan informasi pribadi (password, PIN, kode OTO/CVV) kepada siapa pun. Juga tidak mengunggah data pribadu ke media sosial.

“Hati-hati dengan telepon dari nomor tak dikenal maupun informasi via e-mail dan SMS berhadiah. Verifikasi dan cek dengan teliti situs web. Cek link URL sebelum melakukan transaksi online,” kata Said.

Seringkali banyak juga orang yang memanfaatkan wifi umum dan Free VPN, padahal sesuatu yang gratis bisa jadi berbahaya. Ketika berselancar di internet, jangan lupa Log-Out atau Sign-Out setelah selesai aktifitas di akun digital. Hindari juga login akun digital di komputer atau handphone orang lain. 

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Jawa Barat I Kota Depok merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Di webinar kali ini hadir pula narasumber lainnya yaitu CMO Kadobox Henry V. Herlambang, Koordinator Layanan Perpustakaan Universitas Indonesia Kalarensi Naibaho, dan dari Kumpulan Emak Blogger Elly Nurul. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital