INDUSTRY.co.id - Jakarta, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) optimis harga tembakau pada tahun ini akan tumbuh hingga 20% dibandingkan tahun 2016 karena kondisi cuaca yang baik.

Ketua APTI Abdus Setiawan mengatakan, dibandingkan tahun lalu, kondisi iklim di sentra-sentra produksi tembakau normal.

"Curah hujan di awak tahun ini sudah mulai berkurang, sehingga petani mulai melakukan penanaman," kata Abdus, Rabu (17/5/2017).

Dengan rendahnya curah hujan tersebut, kualitas tanaman tembakau menjadi lebih baik. Kadar air yang sedikit membuat gangguan terhadap hama tanaman berkurang. Semakin baiknya kondisi cuaca ini membuat biaya produksi menanam tembakau lebih terjaga.

Seperti diketahui, harga tembakau pada tahun lalu cukup beragam, tergantung lokasi dan jenisnya. Namun rata-ratanya berada dikisaran Rp 25.000 per kilogram (kg)-Rp 100.000 per kg.

Tahun ini produksi tembakau diperkirakan melonjak signifikan. Bila tahun lalu produksi tembakau nasional sekitar 100.000 ton, tahun ini akan mencapai 180.000 ton-200.000 ton.

Kebutuhan tembakau untuk industri rokok dalam negeri tahun ini sekitar 300.000 ton. Jumlah tersebut setara dengan 360 miliar batang rokok. Kurangnya bahan baku tembakau lokal, membuat impor tembakau tahun ini tetap akan terjadi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 luas lahan tembakau tercatat 209.200 hektare (ha). Luas lahan tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2011 yakni 225.900 ha.