MBN Gandeng Ralali.com untuk Pasarkan Produk UMKM

Oleh : Hariyanto | Rabu, 26 Mei 2021 - 16:23 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementrian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) menargetkan kontribusi UMKM kepada PDB maupun target ekspor meningkat. Terutama melalui pola kerjasama kemitraan lembaga dan e-commerce.

Salah satunya upayanya diwujudkan dalam penandatanganan kerjasama atau MOU antara KemenKop UKM dengan PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN), terkait pengembangan pemasaran produk serta pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

"Sementara kontribusi UMKM untuk ke ekspor saat ini di angka 15,2 %, di 2022 bisa naik menjadi15,8 %. Mudah-mudahan lewat pola kemitraan ini, kontribusi UMKM dan daya saing makin terdongkrak," ucap SesMen Kemenkop dan UKM Arif Rahman Hakim dalam acara penandatanganan MOU dengan MBN, Selasa (25/5)

Arif menjelaskan, beberapa ruang lingkup kerja sama dengan MBN, meliputi pembangunan Factory sharing pelaku UMKM, agar masuk rantai pasok Nasional dan global.

Khususnya di sektor pangan, pertanian, perkebunan oleh usaha menengah maupun besar akses pasar lebih mudah dan terbuka lebar. "Untuk itu, kontribusi UMKM ke pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan, " ujar dia.

Ia mengatakan melalui program prioritas di 2021-2022, diharapkan sumbangan UMKM ke pertumbuhan ekonomi secara signifikan dapat ditingkatkan. Pertama, tahun ini tengah digenjot pengembangan basis data tunggal.

"Kami punya prioritas pengembangan basis data. Saat ini sudah disetujui Bappenas. Harapanya agar basis data juga diperkuat," tambah Arif.

Kedua, lewat kemitraan seperti yang dilakukan dengan MBN, menjadi strategi terutama di Deputi Bidang UKM dengan pengembangan rumah produksi bersama, dengan tata kelola koperasi dan rantai pasok koperasi. Ketiga, perluasan akses pasar serta pengembangan katalog UMKM.

Keempat, pola pendampingan. Di mana di seluruh deputi akan ditanggung seluruh biaya pendampingan usaha mikro dari informal ke formal, dengan permudah urus izin usaha maupun sertifikasi.

Selanjutnya program prioritas kelima, tarhet pengembangan wirausaha produktif dari kisaran 3,6% menjadi 4%. "Lewat MoU ini diharapkan mampu menghasilkan akselerasi UMKM naik kelas di tataran produk petani, nelayan dan UMKM," ungkap Arif.

Pada kesempatan yang sama, Dirut Mitra BUMDES Nusantara, Wiyoto menuturkan MBN dibentuk tahun 2017 dari  berbagai lintas kementerian dan BUMN, dimana MBN didirikan sebagai agregator industri serta offtaker dari produksi pangan dari koperasi dan UMKM.

"Dalam menjalankan peran agregator dan offtaker, kami menjalin kerjasama ritel, Business to Business (B2B) dan Business to Costumer (B2C), dengan mitra enabler platform digital Ralali.com dan Gerbang Transaksi nusantara," ujarnya.

Wiyoto menjelaskan, ditahap awal pola kerja sama ini akan dilakukan di Jabodetabek dengan melibatkan 1000 koperasi dan UMKM. Mereka akan diberikan aplikasi,sebagai saranelakukan penjualan dan mendapat laporan keuangan secara langsung.

"Sehingga ini menjadi persyaratan kemudahan dalam tramsaksi di perbangkan. Ke depannya tak hanya di Jabodetabek rencananya akan dilakukan hal serupa dikota-kota besar lainya," jelas Wiyoto.