Dorong Investasi di Sektor Migas, Menteri ESDM Percepat Proses Perizinan

Oleh : Ridwan | Rabu, 17 Mei 2017 - 11:26 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Menteri Energi dan sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan, yang paling sulit untuk dikelola itu adalah harga minyak. Seperti diketahui saat ini harga minyak masih berada di level 45-55 dollar AS per barel.

"Kalau harga minyak masih tetap 50 dolar AS per barel, saya kira tantangan di sektor ini luar biasa. Explorasinya makin turun karena sudah tidak ada yang bisa memprediksi," ungkap Ignasius Jonan di JCC, Jakarta (17/5/2017).

Menurut Jonan, harga minyak yang masih belum stabil membuat investasi di sektor ini mengalami penurunan, dan berdampak juga pada industri turunannya.

Seperti diketahui, berdasarkan data dari SKK Migas menunjukkan angka investasi hulu migas di Indonesia sebesar USD 15,34 miliar pada tahun 2015 atau turun menjadi USD 11,15 miliar pada tahun 2017.

Untuk mendorong investasi di sektor migas, lanjut Jonan, pemerintah akan membantu proses perizinan supaya lebih cepat dan tidak berkepanjangan.

"Saya minta rekan-rekan K3S dam SKK Migas agar lebih cepat, dan bagaimana meyederhanakan ini supaya prosesnya tidak berkepanjangan karena kita produksi barang dan harganya naik turun, jadi kita fokus untuk menjadikan lebih cepat," terangnya.

Saat ini perspektif industri migas bagi negara kurang dari tahun lalu, dimana Indonesia bisa memproduksi 1,7 juta barel per hari. Sedangkan, devlation produksinya menurun terus, jadi pertamina harus lebih giat mengexplorasi.

"Migas merupakan unsur penggerak pertumbuhan ekonomi, saya minta kepada IPA, K3S dan industri yang terkait, kalau butuh sesuatu dari saya, silahkan datang ke saya dan pintu akan tetap terbuka," tutup Jonan.