Kabar Baik, Luar Biasa, BPPT Beberkan Teknologi Perkeretaapian yang Bisa Daya Saing Industri dan Kemandirian Bangsa

Oleh : Kormen Barus | Senin, 17 Mei 2021 - 12:25 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Salah satu acuan penting dalam pengembangan produk inovasi teknologi di bidang perkeretaapian adalah dokumen Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030 (RIPNAS 2030) yang diterbitkan Kementerian Perhubungan tahun 2018, kata Kepala BPPT Hammam Riza di acara webinar Peningkatan Kompetensi dan Tantangan Penguji Sarana dan Penguji Prasarana Perkeretaapian dalam Menyongsong Teknologi Baru Perkeretaapian di Masa Pandemi Covid-19, pekan lalu.

Ditambahkannya, pada proses penciptaan produk inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing industri perkeretaapian, baik industri manufaktur, industri jasa operasi, bahkan untuk regulator dari sisi pemerintah diperlukan pengembangan sumberdaya manusia dan sumberdaya fasiltas yang berkesinambungan.

“Sesuai dengan perkembangan teknologi dan perkembangan kebutuhan pelayanan transportasi kepada masyarakat”, jelasnya.

Didalam RIPNAS 2030 terdapat kebutuhan dan rencana jalur kereta api cepat di pulau Jawa pada 2030 sebagai alternatif terhadap pelayanan transportasi udara pada koridor Jakarta-Semarang-Surabaya. Karenanya, moda transportasi kereta api cepat ini dilakukan sebab memiliki karakteristik layanan yang mendekati pesawat.

Hingga saat ini, moda transportasi berbasis rel telah teruji sebagai moda yang efisien, massal untuk meningkatan konektivitas antar wilayah, mobilitas penduduk, dan meningkatkan aktivitas ekonomi,

Dengan demikian menurut Hammam, penguasaan teknologi kereta api cepat dan kereta api perkotaan dapat meningkatkan peran kemandirian bangsa dan daya saing industri manufaktur serta layanan jasa perkeretaapian dalam mendorong Peningkatan Ekonomian Nasional (PEN).

Dalam upaya berburu inovasi, BPPT lanjut Hammam telah melakukan pengembangan teknologi perkeretaapian yang meliputi prototipe sarana kereta api cepat berlandaskan kerjasama rancang bangun bersama stake holder seperti industri komponen dan industri integrator sarana perkeretaapian.

Selain itu, juga dilakukan intermediasi kaji terap rancang bangun kereta cepat kerjasama dengan Kementerian Perhubungan. BPPT juga melakukan pengembangan akuisisi teknologi, laboratorium dan standar perkeretaapian sebagai landasan kemandirian industri komponen sarana dan prasarana perkeretaapian. Serta pengembangan teknologi kecerdasan artifisial untuk monitor kesehatan infrastruktur prasarana perkeretaapian bersama Kementerian Perhubungan.

Melalui webinar ini diharapkan dapat dikembangkan teknologi perkeretaapian lebih lanjut yang dipandang perlu untuk memiliki test track yang dapat mendukung pengembangan teknologi sarana dan prasarana perkeretaapian.

Inovasi ini tidak akan bergulir jika tidak bersama-sama dalam mendukung bidang perkeratapian sebagai salah satu moda transportasi yang diunggulkan menuju Indonesia yang maju, mandiri adil dan Makmur, pungkasnya