Garuda Indonesia Tetap Beroperasi di Masa Peniadaan Mudik Demi Menjaga Konektivitas

Oleh : Herry Barus | Jumat, 07 Mei 2021 - 11:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Garuda Indonesia memilih tetap melayani penerbangan domestik di masa peniadaan mudik lebaran tahun ini, walaupun diberi pilihan untuk tidak beroperasi oleh Kementerian Perhubungan.

Sebagai maskapai nasional (flag carrier), menjaga konektivitas transportasi udara menjadi salah satu alasan Garuda Indonesia tetap beroperasi.

"Dari awal kami sudah siapkan diri sehingga sebisa mungkin tidak ada satupun karena alasan tugas atau kedinasan maupun kemanusian terhambat dan tidak bisa pergi karena tidak ada penerbangan. Oleh karenanya, kita sepakat sebagai flag carrier dalam kondisi apapun kita memastikan konektivitas tetap ada," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (6/5/2021).

Irfan mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19 yakni dengan memastikan seluruh penumpang yang terbang selama masa peniadaan mudik ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Jadi yang kita lakukan adalah mengurangi frekuensi penerbangan dan kita monitor terus, kita pastikan mereka yang naik Garuda Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku bahwa hanya diperbolehkan kepada mereka yang memang ada tugas kedinasan atau kemanusiaan," jelasnya.

Irfan mengakui bahwa beroperasi di tengah peniadaan mudik ini bukanlah hal yang mudah. Dimana, permintaan (demand) pengguna jasa terkadang tidak sesuai dengan biaya (cost) operasional.

"Tentu saja dengan kondisi sekarang terjadi penurunan signifikan dari sisi jumlah penerbangan, pesawat yang digunakan. Tapi paling penting adalah kita pastikan konektivitas terjaga. Memang dari awal pandemi kita memutuskan untuk terus terbang karena kami percaya dalam kondisi ini, walau banyak pengetatan tapi tetap saja harus ada orang yang diperkenankan pergi," imbuhnya.

Di hari pertama masa peniadaan mudik lebaran ini, Garuda Indonesia melayani kurang lebih 5.000 penumpang dengan total 49 penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan.

Jumlah tersebut mengalami penurunan yang cukup tajam. Dimana, sebelum masa peniadaan mudik diberlakukan, Garuda Indonesia menerbangkan rata-rata 15.000 penumpang per hari dengan 120 -140 penerbangan.

"Jika dibandingkan sebelumnya ada penurunan yang sangat drastis dan saya pikir ini adalah bagian dari pemahaman masyarakat terhadap situasi ini. Kita perkirakan jumlah penumpang hari ini ada 5.000-an penumpang dalam kondisi sebelumnya sekitar 15 ribuan. Ada penurunan signifikan dari segi jumlah penumpang," tutur Irfan.