Goks! Harta Karun RI Laris Manis di Pasar Global, Nilainya Bikin Merinding...

Oleh : Ridwan | Rabu, 05 Mei 2021 - 10:53 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan bakal bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendorong peningkatan ekspor sarang burung walet.

Hal tersebut disampaikan Lutfi saat memberikan keterangan pers bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membahas pengembangan budidaya sarang burung walet dan tanaman porang, di Jakarta, Rabu (04/5).

"Kami akan mengadakan shifting, mengadakan persamaan aturan-aturan antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Idenya satu bahwa kami akan mencoba menggalakkan ekspor kekayaan Indonesia ini untuk mendapatkan hasil terbaik bagi petani-petani, bagi industri di dalam negeri," kata Lutfi.

Dijelaskan Mendag, sarang burung walet mempunyai nilai yang luar biasa. Menurutnya, Indonesia ialah produsen utama dunia untuk komoditas ini.

"Indonesia menjadi produsen utama sarang burung walet untuk dunia. Bahkan, kalau tidak salah saya, hampir 80 persen kapasitas dunia itu disuplai dari Indonesia," terangnya.

Berdasarkan data Kemendag, pada 2020 ekspor Indonesia untuk komoditas tersebut mencapai sekitar 1.316 ton dengan nilai USD 540 juta.

Namun, Lutfi menyebut terdapat disparitas harga yang luar biasa dari komoditas ini dikarenakan masing-masing negara tujuan utama mempunyai harga yang berbeda.

"Misalnya sebagai contoh Hongkong yang kita menjual hampir lebih dari 85 persen dari ekspor kita, harga per kilogramnya itu hanya USD 88 dolar, sedangkan di RRT (Republik Rakyat Tiongkok) harga satu kilogramnya lebih dari USD 1.500 dolar," papar Mendag.

Terkait hal tersebut, lanjut Lutfi, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk memastikan agar Indonesia mendapatkan harga yang terbaik bagi komoditas ini.

"Kami akan bekerja bersama-sama, tadi dipimpin oleh Bapak Presiden, Kementerian Perdagangan akan mengadakan streamlining dari proses-proses perizinan ekspor dan memastikan bahwa kita akan mendapatkan harga yang terbaik untuk sarang burung walet tersebut," tuturnya.

Eks Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya itu juga menjelaskan, berdasarkan kunjungan kerja ke RRT beberapa waktu lalu, telah didapatkan komitmen untuk membeli sarang burung walet dengan total nilai Rp 16 triliun.

"Hari ini angka itu baru separuhnya dan kita akan mengejar target tersebut di akhir tahun 2021," ujar Lutfi.