Sekitar 7,3 Juta Ton Hasil Panen Gabah Petani Terbuang Setiap Tahunya

Oleh : Hariyanto | Rabu, 10 Mei 2017 - 08:07 WIB

INDUSTRY.co.id - Pasuruan, Hasil panen petani di Indonesia terbuang sebesar 10,43 persen atau setara 7,3 juta ton gabah kering panen pada setiap tahunya. Angka tersebut membuat biaya produksi petani di Indonesia menjadi tinggi.

"Sehingga dengan adanya teknologi pemanenan yang diterapkan Kementan (Kementerian Pertanian), maka angka itu bisa diselamatkan dan tinggal 0,98 persen saja," ujar Pending Didi Permana, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan di Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (9/5/2017).

Menurutnya, selama ini petani Indonesia kurang memperhatikan penanganan panen. Hal itu berimbas pada hasil yang terbuang sangat besar. Padahal, dengan penerapan teknologi panen yang bagus dan ditunjang peralatan yang memadai, membuat Indonesia terbebas dari import beras.

"Selama 2 tahun terakhir, pemerintah telah memberikan bantuan peralatan pertanian, sekitar 180.000 unit. Di sisi lainnya, harus dibarengi edukasi kepada petani untuk bisa menguasai dan menerapkan teknologi dengan baik. Hal inilah tak lain menuju modernisasi pertanian," ujarnya.

Sementara, terkait dengan tanaman jagung, import sebesar 3,6 juta ton/tahun itu telah berhasil ditekan oleh pemerintah dengan penuruan sebanyak 66-70 persen, melalui penerapan teknologi pertanian. Untuk akhir 2016, angka import jagung tinggal 900.000 ton.

"Ini hasilnya sangat baik dengan menggunakan teknologi pertanian. Lebih-lebih hasil panen jagung hibrida mengalami hampir dua kali lipat. Sebelumnya hanya menghasilkan 6 hingga 7 ton/hektar, saat ini jadi 14 hingga 15 ton/hektar atau setara 8,8 ton/hektar untuk pipilan," pungkasnya. (Hry/ bj)