Bapak & Ibu Dosen, Tolong Jangan Ngeluh Lagi Ya! Nadiem: Bismillah, Saya Luncurkan Aplikasi Selancar PAK, Dasbor IKU, dan Command Center

Oleh : Candra Mata | Jumat, 05 Maret 2021 - 20:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Pendidikan dan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim secara resmi meluncurkan 3 aplikasi terbaru yakni Sistem Pelacakan Secara Mandiri Penilaian Angka Kredit (Selancar PAK) Dosen, Dasbor Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri (IKU PTN), serta Command Center Pendidikan Tinggi.

“Semoga dengan dirancang dan diluncurkannya ketiga aplikasi ini, Ibu dan Bapak Dosen sekalian bisa terus termotivasi mengembangkan kualitas diri, peserta didik, dan institusi untuk sistem pendidikan tinggi Indonesia yang berkualitas dan tanggap perkembangan zaman," kata Nadiem seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id, pada Jumat (5/3/2021).

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmani’rahim, saya luncurkan aplikasi Selancar PAK, Dasbor IKU, dan Command Center secara resmi,” sambubg Nadiem.

Asal tau saja, Selancar PAK adalah sistem digital untuk mempermudah para pengguna layanan Penilaian Angka Kredit (PAK) untuk Jabatan Lektor Kepala dan Profesor, mengetahui proses perjalanan usulannya dari mulai pengajuan sampai dengan Proses Penetapan PAK.

“Kami telah mendengar keluhan bapak dan ibu dosen yang mengalami kesulitan mendapatkan informasi proses pengusulan kenaikan pangkat atau jabatan akademik. Maka, Kemendikbud melalui Ditjen Dikti meluncurkan aplikasi penelusuran proses pengajuan usulan kenaikan pangkat dosen, yakni Sistem Pelacakan Mandiri Penilaian Angka Kredit (Selancar PAK),” jelas Nadiem.

“Aplikasi ini dapat diunduh dan digunakan pada ponsel, sehingga memudahkan dosen mengetahui proses dan status usulan dan mendapatkan informasi melalui notifikasi email dan WhatsApp secara real time dan transparan,” tambah Nadiem.

Sebelumnya, melalui Merdeka Belajar episode enam, Mendikbud telah meluncurkan Delapan Indikator Kinerja Utama (8 IKU) yang meliputi: 

1) Lulusan mendapat pekerjaan yang layak, 

2) Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus,

3) Dosen berkegiatan di luar kampus, 

4) Praktisi mengajar di dalam kampus,

5) Hasil kerja dosen digunakan masyarakat/ mendapat rekognisi/ pengakuan internasional, 

6) program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, 

7) Kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta 

8) program studi berstandar internasional. 

Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Mendikbud Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pendidikan Tinggi.

“Dasbor IKU PTN berguna untuk membantu perguruan tinggi mengawasi capaian IKU yang dihitung berdasarkan poin pencapaian target dan pertumbuhan capaian, serta pengurangan poin jika ada temuan audit. Capaian Nilai IKU digunakan sebagai dasar memberi insentif BOPTN,” terang Mendikbud Nadiem.

Sedangkan aplikasi ketiga yang diluncurkan adalah Command Center, suatu layanan data pendidikan tinggi terpadu yang berfungsi membantu memantau keseluruhan aktivitas dan program pendidikan tinggi lewat berbagai aplikasi data. 

Aplikasi ini berfungsi mendukung koordinasi, monitoring, evaluasi, serta pengambilan kebijakan dan diseminasi tridarma perguruan tinggi. 

Selain itu, fasilitas ini juga berperan sebagai wadah berbagai pemangku kepentingan untuk berkoordinasi dan berbagi informasi seputar program dan kebijakan di bidang pendidikan tinggi, seperti Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Kedaireka hingga bantuan pemerintah seperti Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan bantuan kota.

Melalui Command Center, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), kementerian atau lembaga lain dapat mengakses informasi terkait pengembangan dunia pendidikan tinggi. 

Lokasi Command Center sendiri bertempat di Gedung D Lantai 10, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto yang hadir dalam peresmian mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran Selancar PAK, Dasbor IKU, dan Command Center. 

“Selancar PAK adalah terobosan sangat baik untuk meningkatkan pelayanan PAK. Nantinya, ini membantu dosen-dosen di Indonesia, khususnya juga di pendidikan tinggi vokasi, untuk menelusuri status dan proses usulan kenaikan pangkatnya. Ini merupakan harapan baik bagi para dosen untuk meningkatkan kapasitas dan pangkatnya,” ujar Wikan.

Selanjutnya, terkait dengan Dasbor IKU, Nizam menjelaskan, PTN bisa menilai kinerja instansi yang mereka pimpin dan merencanakan kinerja ke depan, sehingga mulai dari prosesnya sudah bisa dikelola, agar mencapai hasil sesuai target.”

“Harapannya, dengan Dasbor IKU, pengawasan Delapan IKU bisa berjalan sesuai rencana, dikelola dengan baik, dan kalaupun muncul hambatan, bisa diminimalisir,” papar Nizam.

Terkahir Nizam juga menjelaskan terkait aplikasi data Command Center berasal dari PDDikti. 

“Kami harap, Command Center bisa berfungsi memantau perkembangan, mengelola, dan mengawasi pendidikan tinggi secara real-time,” ungkap Dirjen Nizam.

“Kita bisa memantau berbagai dinamika di perguruan tinggi kita secara real time/online. Misalnya, jumlah dosen kita hari ini ada 312.890 dosen, beserta sebarannya di berbagai prodi dan perguruan tinggi,” ditambahkan Nizam.

Command Center, jelas Nizam, juga memantau berbagai program Kampus Merdeka yang tengah berjalan. 

“Seperti Program Bangkit, yang saat ini sedang diikuti oleh 3.216 peserta. Di sini, kita juga bisa melihat informasi sebaran dan perguruan tinggi mereka. Contoh lain, ada 8.483.213 mahasiswa kita, dari Sabang sampai Merauke, beserta informasi distribusi prodi dan asal mereka,” pungkas Nizam.