Konsumsi Mie Instan Indonesia Kedua Didunia Setelah Tiongkok, Pemerintah Sedang Kembangkan Mie Sagu Instan

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 25 Februari 2021 - 09:34 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Sagu memiliki potensi yang cukup besar menjadi sumber pangan selain beras. Luasan sagu dunia saat ini sebesar 6,5 juta ha, dengan 5,43 juta ha atau 83,4% ada di Indonesia yang tersebar di Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

 Menurut World Instant Noodles Association (WINA) tahun 2019, konsumsi mie instan di Indonesia mencapai 12,6 miliar bungkus atau peringkat dua setelah Tiongkok. Saat ini mie instan yang beredar sebagian besar terbuat dari terigu hasil produk impor dan menjadi tantangan besar guna menghadirkan alternatif mie instan dengan bahan baku lokal. 

 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun menjawab tantangan tersebut dengan mengembangkan teknologi produksi mie sagu instan melalui program teknologi industri pengolahan pangan.

PPT bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Sorong Selatan - Papua Barat merumuskan Master Plan Pengembangan Sagu, Pembuatan Peta Sebaran dan Potensi Sagu dengan citra satelit GeoEye-1 serta merumuskan harga jual sagu yang saat ini dimanfaatkan oleh PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) guna meningkatkan nilai tambah sagu baik dari aspek kebijakan maupun teknologi.

 Selain itu, BPPT juga melakukan rancang bangun alat ekstruder untuk mengolah sagu menjadi produk pangan agar memiliki nilai tambah lebih tinggi seperti mie sagu dan beras sagu. 

 Guna memproduksi secara massal alat ekstruder tersebut, BPPT bekerjasama dengan PT Barata Indonesia dan telah dimanfaatkan oleh industri kecil dan menengah di berbagai daerah antara lain di Payakumbuh - Sumatera Barat, Muara Enim - Sumatera Selatan, Pontianak - Kalimantan Barat, Sangihe - Sulawesi Utara, Dompu - NTB, Kupang - NTT, Sorong Selatan - Papua Barat. Selain itu, juga telah diproduksi secara komersial oleh PT Mitra Aneka Solusi.

 Produk mie sagu instan juga telah diluncurkan di acara Pekan Sagu Nusantara 2020 pada 20 Oktober 2020 yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Produk ini merupakan salah satu sumbangsih BPPT dalam mengangkat potensi lokal ke tingkat dunia. Selanjutnya, sebagai langkah hilirisasi produk inovasi teknologi, BPPT bekerjasama dengan Perum BULOG yang dikenal sebagai lembaga dalam mengawal ketahanan pangan Indonesia. 

 Scale-up Produksi Mie Sagu Instan

 Di tahun 2019, BPPT bermitra dengan PT Langit Bumi Lestari (PT LBL) yang merupakan anak perusahaan dari PT Bangka Asindo Agri (PT BAA), produsen tapioka dan sagu di Bangka. Kerjasama tersebut tertuang dalam PKS tentang Pengembangan Teknologi Produksi Mi Instan Sagu.

 Kemudian, pada 18 Februari 2020 dilakukan penandatanganan PKS antara BPPT - Pusyantek dengan PT LBL tentang Produksi dan Komersialisasi Mie Instan Sagu. Komisioning dan uji coba produksi di lokasi mitra PT LBL di Sungailiat, Bangka Provinsi Bangka Belitung pada Juni 2020 dengan kapasitas mesin produksi sekitar 210 kg/jam atau setara dengan 3000 keping mi (@70gr).

Selanjutnya penandatanganan MoU antara BPPT, BULOG dan PT BAA untuk memperkuat ketahanan pangan dengan tema Pengembangan dan Penerapan Teknologi untuk Pengelolaan Pangan Lokal dan Model Klaster Pangan Mandiri. Serta launching Sago Mee dalam acara Pekan Sagu Nusantara yang diselenggarakan Kementerian Perekonomian 20 Oktober 2020.