Tajir Melintir! Wisatawan RI Rata-rata Rogok Kocek USD 10 Miliar Hanya untuk Pelesiran ke Luar Negeri

Oleh : Ridwan | Senin, 22 Februari 2021 - 15:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Wisatawan Indonesia rata-rata mengeluarkan uang mencapai USD 10 miliar untuk pelesiran ke luar negeri sebelum masa pandemi-Covid-19 melanda seluruh dunia.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu dalam konferensi pers virtual, akhir pekan kemarin.

"Kemarin saat rapat dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menteri lainnya, kita melihat (wisatawan) domestik kita sebelum pandemi banyak yang ke luar negeri dengan nilai lebih dari 10 miliar dolar AS. Sekarang sedang dikembangkan bagaimana agar 10 miliar dolar AS yang biasanya dikeluarkan di luar negeri oleh wisatawan Indonesia didorong tetap di domestik kita," jelas Odo.

Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk menggenjot kunjungan wisatawan domestik berwisata di dalam negeri, pemerintah tengah mempersiapkan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia. Kampanye tersebut juga merupakan lanjutan dari kampanye Bangga Buatan Indonesia untuk membeli produk kreatif karya anak bangsa.

"Sektor pariwisata yang terpukul karena pandemi Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara nasional. Oleh karena itu, pemulihan di sektor pariwisata diharapkan pula dapat ikut mendorong pemulihan ekonomi secara nasional," terang Odo.

Hal senada juga diungkapkan Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Frans Teguh.

Ia menuturkan bahwa strategi mendorong wisatawan domestik menjadi salah satu cara yang ditempuh untuk tetap bisa menggerakkan sektor pariwisata saat ini.

Selain itu penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), dan mendorong arah baru pengembangan pariwisata di tengah pandemi.

Ditambahkan Frans, sebagai bisnis kepercayaan, perlu ada optimisme dan harapan bahwa sektor pariwisata akan segera bangkit meski dengan sejumlah syarat seperti percepatan vaksinasi dan penerapan CHSE.

Menurutnya, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah merupakan langkah untuk membangun lingkungan pariwisata yang kondusif. Dengan demikian, akan tetap ada pertumbuhan wisatawan di tengah masa yang menantang ini meski tidak sebesar pertumbuhan di waktu sebelumnya.

"Ini upaya kita bangun lingkungan lebih kondusif sehingga magnitude pariwisata yang diukur dari apakah ada pertumbuhan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, saya harus katakan ya. Tapi tentu tidak akan sedrastis pencapaian-pencapaian dalam waktu tertentu," tuturnya.