Bikin Terenyuh! Didepan Nadiem, Siswi SMA Papua Ini Bacakan Puisi Rindu Kesekolah, Publik: Terharu, Kangen Kelasku...

Oleh : Candra Mata | Rabu, 17 Februari 2021 - 18:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Sorong, "Karena rinduku tersimpan untuk kesehatanmu. Dan rindumu tersurat untuk keselamatanku."  

Penggalan sair tersebut dibacakan oleh seorang siswi SMA Muhammadiyah di Sorong, Papua khusus untuk menyambut kedatangan Mendikbud Nadiem Makarim disekolahnya.

"Sepenggal bait puisi ini dibacakan seorang siswi kepada saya ketika berkunjung ke SMA Muhammadiyah Al-Amin, Kota Sorong, Papua," ucap Nadiem seperti dilansir redaksi Industry.co.id dari unggahan videonya di instagtam @nadiemmakarim pada Rabu sore (17/2/201).

Dalam unggahan tersebut Nadiem menjelaskan bahwa, keputusan untuk kembali sekolah tatap muka mutlak ada ditangan pemda dan orang tua, bukan berada ditangannya atau pihak Kemendikbud.

"Saya juga sempat jadi guru dadakan dan menyapa adik-adik yang masih harus PPJ. Disana berkali-kali saya tekankan, saat ini keputusan belajar tatap muka ada ditangan Pemda dan Komite Orang Tua, bukan di @kemendikbud.ri," ungkapnya.

"Semoga kerinduan ini segera terobati," pungkas Nadiem.

Hingga berita ini diturunkan, unggahan Nadiem tersebut telah menuai banyak komentar dari para warganet. Umumnya mereka menyatakan kesedihannya karena rindu untuk bersekolah kembali.

"Keren puisinya, kalau ruang kelas bisa ngomong mungkin mereka juga rindu sama murid dan guru," ucap Cahyaadji.

"Sama-sama rindu pak, untuk keadaan normal lagi, covid-19 hilang," sebut batang.ainz.

"Kangen kelasku," ujar linda.permata12.

"Terharu. sangat peduli dengan pendidikan anak2 dan penerus bangsa. Menjadikan anak indonesia cerdas," kata rorosiliasih.

"Terimakasih pak menteri sudah berkunjung kesekolah kami," ungkap Najwa.

"Iya mas menteri, memang dilema ya. Tapi semoga pemda yang daerahnya sulit PJJ dan angka covidnya rendah, bisa segera memutuskan tatap muka ya.," tandas akun masmenteri.

Berikut adalah puisi RINDU karya Najwa Dasilva yang diunggah oleh Nadiem Makarim:

Bermain, belajar dan berlari...Hingga waktu membawaku menanti...Menanti kehadiranmu, tawamu dan bahkan cemohanmu sesekali...

Ah kawan, kurindu saat itu...Rindu yang tak bertepi dan terus mencari...Untuk waktu yang terus berganti tuk kusinggahi...

Doaku, doamu, doa kita untuk waktu yang tidak mungkin terganti...Untuk rindu yang semakin menjadi-jadi...Jangan sampai kau gila karena rindu...

Karena rinduku tersimpan untuk kesehatanmu...Dan rindumu tersurat untuk keselematanku...

Sungguh aku merindu...tuk mendulang waktu bersamamu...Iya kamu...kamu....dan kamu...