Heboh Sejumlah Petani Tuban Jadi Miliarder, Borong Mobil, Berkat Proyek Pertamina

Oleh : kormen barus | Rabu, 17 Februari 2021 - 14:19 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta --Pembebasan lahan proyek kilang minyak dan petrokimia New Grass Root Refinery (NGRR) PT Pertamina (Persero) di Tuban, Jawa Timur, membuat sejumlah warga ketiban untung dan kaya mendadak.

Hal ini diketahui dari viralnya video warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang berbondong-bondong membeli mobil mewah pada Minggu (14/2), demikian dikutip industry.co.id dari CNN Indonesia.

Kepala Desa Sumergeneng, Gianto mengatakan setidaknya ada 225 warga yang menerima pembayaran pembebasan lahan. Para warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani tersebut melepas tanahnya seharga Rp600-800 ribu per meter, dengan transaksi tertinggi pembebasan lahan itu disebut mencapai Rp25 miliar.

Pengembangan kilang Tuban sendiri membutuhkan pembebasan lahan seluas 841 hektare (Ha). Proyek bernilai Rp211,9 triliun itu sebelumnya termasuk dalam daftar Rp708 triliun investasi yang mangkrak karena kendala pembebasan lahan.

Kilang Tuban merupakan proyek dari usaha patungan antara PT Pertamina (Persero) dan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft. Pada 2017, kedua perusahaan membentuk PT Pertamina Rosneft dengan komposisi saham 55 persen (Pertamina) dan 45 persen (Rosneft).

Sebelumnya, pembangunan kilang minyak ini masuk dalam proyek infrastruktur prioritas sejak masa kabinet pertama Presiden Joko Widodo, baik dalam bentuk kilang baru (NGRR) maupun pengembangan kilang minyak yang ada (Refinery Development Master Project / RDMP).

Namun berbagai kendala menghadang seperti pembebasan lahan, perizinan hingga penyelesaian kontrak.

Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) tanggal 18 April 2019 bahkan telah memberikan arahan tegas untuk memfasilitasi investor di sektor petrokimia untuk dapat diberikan insentif investasi tax holiday. Ini menandakan keseriusan pemerintah untuk merealisasikan mimpi membangun kilang minyak sendiri.

Pada awal 2020 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pun turun langsung menangani pembebasan lahan proyek tersebut dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Tuban serta Pertamina.

Kilang Tuban sendiri diperkirakan bakal memberi tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, LPG dan Petrokimia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan kapasitas sebesar 300 kbpd, Kilang Tuban juga dapat memperkuat ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional, sehingga tidak lagi tergantung dengan impor.

Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi memprediksi proyek ini dapat menyerap 20.000 tenaga kerja pada saat konstruksi dan 2.500 pekerja dalam tahan operasional.