Simak! Menperin Agus Sebut 2 Kunci Utama dalam Mengakselerasi Pertumbuhan Industri Nasional

Oleh : Candra Mata | Jumat, 15 Januari 2021 - 18:37 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Dimulainya vaksinasi Covid-19 telah menjadi kunci pendorong dalam pemulihan industri di Tanah Air. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

“Dimulainya vaksinasi bisa menjadi kunci pendorong dalam pemulihan industri di Tanah Air,” katanya dalam keterangan yang diterima redaksi Industry.co.id pada Jumat (15/1/2021).

Selain itu, penerapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juga menjadi kunci yang tak kalah penting dalam upaya Pemerintah mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Dijelaskan Agus lebih lanjut, selain dua kunci tersebut, empat jurus jitu sebelumnya juga turut mempercepat pemulihan industri dan ekonomi nasional.

Jurus pertama, yakni melalui kebijakan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

Dimana sebanyak 18.527 IOMKI yang telah dikeluarkan Kemenperin mampu melindungi 5,16 juta tenaga kerja.

Kedua, melalui peningkatan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung penanganan Covid-19, khususnya kemudahan industri farmasi untuk melakukan penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan.

Ketiga, pengoptimalan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Dan terakhir keempat adalah melanjutkan program substitusi impor 35 persen.

"Kebijakan ini turut meningkatkan utilisasi produksi, mendorong pendalaman struktur industri, dan peningkatan investasi,” jelas Menperin Agus.

Adapun terkait pertumbuhan di tahun 2021 ini, dirinya optimistis industri manufaktur  akan tumbuh positif mendekati 4 persen. 

‘‘Industri manufaktur pada 2021 diperkirakan kembali pada titik positif. Seluruh sub-sektor manufaktur akan kembali bergairah, dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi kembali pulih. Kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen,” jelasnya.

Menurut Agus, optimisme tersebut salah satunya didasarkan pada perbaikan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang kembali berada di level ekspansif yakni di level 51,3 di desember 2020.

Hasil tersebeut naik dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6. 

“Selama dua bulan berturut-turut, PMI Manufaktur Indonesia masuk ke fase ekspansif. Tentu ini ada beberapa alasan, salah satunya keyakinan dari pelaku industri bahwa dari data-data yang ada sudah mulai adanya reborn dari konsumsi domestik, juga adanya signal bahwa vaksin akan hadir. Ini yang menumbuhkan confidence tinggi dari pelaku industri untuk mendorong proses produksinya," ungkapnya.

Kemudian, terang Agus, dari sisi investasi industri tercatat pada periode Januari-September lalu juga meningkat 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

“Selain itu ekspor produk manufaktur juga mengalami peningkatan signifikan. Fakta-fakta dilapangan ini juga yang membawa harapan bagi pemulihan ekonomi tahun ini,” pungkas Agus.