Tingkat Hunian Kamar Hotel di Jatim Naik 2,03 Poin

Oleh : Herry Barus | Rabu, 03 Mei 2017 - 09:09 WIB

INDUSTRY.co.id - Surabaya  - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di wilayah Jawa Timur pada bulan Maret 2017 naik 2,03 poin, yakni dari 56,31 persen pada Februari 2017 menjadi 58,34 persen pada Maret 2017.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa (2/5/2017) mengatakan salah satu faktornya adanya kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah setempat.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda pada Maret 2017 naik sebesar 41,67 persen dibanding jumlah kunjungan wisatawan bulan Februari 2017, yaitu dari 12.013 kunjungan menjadi 17.019 kunjungan.

"Secara kumulatif jumlah kunjungan wisatawan Januari¿Maret 2017 mencapai 46.189 kunjungan atau naik sebesar 3,74 persen dibanding jumlah wisata mancanegara periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 44.523 kunjungan," tuturnya kepada awak media di Surabaya.

Ia menyebutkan, berdasarkan data BPS pada bulan Maret 2017 wisata mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Jatim adalah berkebangsaan Malaysia, dengan jumlah 2.974 kunjungan, diikuti Singapura 1.510 kunjungan, dan kebangsaan Tiongkok sebanyak 1.014 kunjungan.

Sementara untuk klasifikasi hotel berbintang di Jatim, hotel dengan bintang 4 masih mendominasi yakni mencapai 64,46 persen dan merupakan tingkat hunian tertinggi dibanding bintang lainnya.

"Untuk bintang 3 sebesar 60,07 persen, diikuti hotel bintang 2 sebesar 59,74 persen, bintang 1 sebesar 41,65 persen, dan hotel bintang 5 sebesar 40,17 persen," ucapnya.

Untuk rata-rata lama menginap tamu (RLMT) asing di hotel berbintang Jawa Timur pada Maret 2017, Teguh mencatat mencapai 3,10 hari, naik sebesar 0,39 poin dibanding dengan bulan Februari 2017 yang sebesar 2,71 hari.

"Untuk RLMT Indonesia pada Maret 2017 mencapai 1,76 hari, mengalami kenaikan 0,08 poin dibanding bulan Februari 2017 sebesar 1,68 hari. Dan secara keseluruhan RLMT Maret 2017 naik 0,09 poin jika dibandingkan dengan bulan Februari 2017," ujarnya.