PPRO: Ketersediaan Vaksin dan Penurunan Sukubunga BI Bakal Topang Sektor Properti pada 2021

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 03 Desember 2020 - 22:37 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Manajemen PT PP Properti Tbk (PPRO) optimistis ketersediaan vaksin Covid-19 dan penurunan sukubunga Bank Indonesia (BI) akan terus mendukung sektor properti sehingga tetap menggeliat pada 2021. Demikian ungkap Direktur Utama PPRO, Sinurlinda Gustina.

“Kami yakin sektor properti akan tumbuh pada 2021. Karena itu, kami sesuaikan produk-produk properti kami dengan kebutuhan pasar, yakni berada di lokasi strategis, hunian sehat dengan lifestyle venue dan adanya infrastruktur internet untuk mendukung WFH-WFO,” jelas Sinurlinda dalam paparan publik virtual di Jakarta, Kamis (03/12/2020).

Sinurlinda mengemukakan, strategi usaha PPRO pada 2021 terfokus pada pengelolaan portofolio di semester pertama, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan pasar (market development) dan penetrasi pasar (market penetration) pada semester kedua.

“Perseroan tahun depan akan merayakan hari ulang tahun ke-7 sehingga di lini bisnis residensial kami memiliki strategi bisnis bernama 7 Benefit (Seven Benefit-red). Salah satu programnya adalah melakukan remodelling terhadap beberapa produk untuk memenuhi selera para konsumen,” papar Sinurlinda.

Sementara itu, demikian Sinurlinda, lifestyle mall & edutainment akan dikembangkan di kawasan lokasi mixed used. Untuk kenyamanan penghuni, penyewa dan pengunjung, manajemen PPRO akan menyediakan ruang (space); serta inovasi dan solusi teknologi untuk mengakomodir gaya hidup (lifestyle) dan kesehatan; psikologi; serta teknologi.

Sinurlinda menuturkan, manajemen perseroan juga memiliki empat strategi yang akan diterapkan, yaitu internalisasi nilai perusahaan yang bernama AKHLAK, pengembangan sistim manajemen digital, lean organization dan parenting ke holding company PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Sinurlinda menjelaskan, internalisasi nilai perusahaan termasuk media convergence dan komunikasi aktif kepada seluruh stakeholders dan pengembangan dan penetrasi pasar. Pengembangan sistim digital akan dilakukan melalui pengembangan sistem IT dari frontliner ke back office di bisnis hunian dan mall, serta otomatisasi di bisnis Edutainment dan hotel (salah satunya self check-in).

“Adapun lean organization dan parenting ke holding company dilaksanakan melalui strategi keuangan dengan cashflow leadership, reschedule pendanaan dan dukungan penuh parent’s company PTPP,” pungkas Sinurlinda. (Abraham Sihombing)