Gelar MOFP 2020, Kemenperin Ajak Desainer Fesyen Muslim Indonesia Kuasai Pasar Dunia

Oleh : Ridwan | Minggu, 22 November 2020 - 08:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) memberikan panggung sebagai sarana pengembangan serta promosi diri bagi para pelaku fesyen muslim, salah satunya dengan menyelenggarakan kompetisi desain fesyen muslim Modest Fashion Project (MOFP).

Puncak kegiatan Kompetisi MOFP 2020 dilaksanakan pada tanggal 21 November 2020 melalui 'Inagurasi Modest Fashion Project 2020'.

Selain fashion show penjurian grand final Kompetisi MOFP 2020, Inagurasi MOFP 2020 juga menampilkan fashion show para desainer finalis MOFP 2019 yang telah dibina oleh Direktorat Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian melalui program pembinaan coaching fashion business.

"MOFP merupakan kompetisi yang kami selenggarakan untuk memberikan wadah dan panggung bagi para desainer fesyen muslim. Kami menyadari bahwa dalam pengembangan industri fesyen muslim, peran desainer sangat penting untuk memberikan warna serta inovasi baru dalam pengembangan produk fesyen muslim di Indonesia," kata Dirjen IKMA Gati WIbawaningsih yang memberikan closing remarks pada acara Inagurasi Modest Fashion Project 2020, Sabtu (21/11/2020).

Gati menjelaskan, sudah banyak desainer fesyen Indonesia yang telah mendunia. Dirjen IKMA berharap para desainer kompetisi MOFP kelak akan menjadi desainer fesyen yang juga dapat berkarya di kancah dunia mempromosikan potensi industri fesyen Indonesia.

Lebih lanjut, Gati mengungkapkan bahwa perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim. The State Global Islamic Ecomony Report 2020/2021 yang baru saja dirilis melaporkan konsumsi fesyen muslim dunia tahun 2019 diperkirakan mencapai US$ 277 Miliar.

Pada tahun 2020, diperkirakan konsumsi fesyen muslim dunia menurun akibat pandemi covid-19 sebesar 2,9% menjadi US$ 268 Miliar dan angka konsumsi fesyen muslim diprediksi kembali pulih pada tahun 2021. Dampak pandemi covid-19 juga berimbas pada angka proyeksi konsumsi fesyen muslim dunia pada tahun 2024 yang menurun menjadi US$ 311 Miliar dimana sebelum masa pandemi angka konsumsi fesyen muslim dunia pada tahun 2024 diproyeksikan akan mencapai US$ 402 Miliar.

Sementara konsumsi fesyen muslim Indonesia sendiri pada tahun 2019 adalah senilai US$ 16 Miliar, terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia dan Pakistan. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fesyen muslim global maupun domestik sangat besar dan harus diisi oleh industri fesyen muslim Indonesia.

Menurut Gati, pengembangan fesyen muslim Indonesia juga mempunyai prestasi di dunia internasional, berdasarkan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki.

"Hal ini menunjukkan peluang Indonesia untuk dapat berada pada urutan pertama dan menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia," terangnya.

Industri fesyen muslim yang merupakan bagian dari industri pakaian jadi memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2019 mencapai US$ 8,3 Miliar dan pada periode bulan Januari hingga September tahun 2020 ekspor industri pakaian jadi telah mencapai angka US$ 5,36 Miliar.

Industri fesyen merupakan salah satu sektor industri penopang ekonomi nasional dan harus terus dipertahankan serta ditingkatkan kinerjanya. Industri pakaian jadi juga sangat erat hubungannya dengan sektor industri tekstil. Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin pula, kontribusi sektor Industri Tekstil dan Pakaian jadi menyumbang sebesar 6,75 persen pada kontribusi PDB Industri Pengolahan Non-Migas di Triwulan III tahun 2020.

Dirjen IKMA mengajak para desainer, pemerintah, pelaku industri, market place, akademisi serta seluruh stakeholder terkait untuk dapat bersama-sama memaksimalkan potensi dan terus mempromosikan dan memperkenalkan industri fesyen muslim Indonesia.

"Saya harap teman-teman desainer di masa yang akan datang akan terus mengeluarkan ide, inovasi dan karya kreatif yang dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan industri fesyen muslim nasional," ujar Gati.

Di akhir acara Inagurasi MOFP, diumumkan para pemenang Kompetisi MOFP 2020 yang berhak mendapatkan hadiah berupa piala, piagam serta uang tunai dengan total Rp 75 juta bagi pemenang Juara I, II, III dan Favorit.

Meskipun demikian, seluruh finalis MOFP 2020 yang berjumlah 20 orang akan mendapatkan program pembinaan wirausaha baru di bidang fesyen muslim.

"Diharapkan Kompetisi ini dapat dijadikan batu loncatan bagi teman-teman sekalian para desainer fesyen untuk dapat menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen muslim yang berkualitas dan berdaya saing," tutup Gati.