INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan pengalamannya sebagai pengusaha yang ikut merasakan krisis pada tahun 2004-2006 silam.

Bahkan, Erick mengaku sempat meminjam uang kepada sahabatnya yang kini menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani.

"Saya saat itu di 2004-2006, saya sangat kesulitan karena mungkin over ekspansi. Dan mohon maaf, kalau bisnis media kayak kita ini, kan orang bayar iklan itu belakangan, bukan berarti iklan naik terus langsung dibayar. Kita over ekspansi waktu itu," tutur Erick berbagi pengalamannya di Festival UMKM kumparan, Rabu (28/10).

Ia mengaku hanya punya tiga pilihan yaitu mengurangi pegawai dan menutup perusahaan, meminjam dana bank, atau mencoba mencari cara lain sebisanya seperti meminjam uang ke sahabatnya, Rosan Roeslani.

"Waktu itu saya harus melepas juga seluruh hobby-hobby saya, mau mobil tua, lukisan, dan saya ingat juga saya pinjam uang secara pribadi waktu itu dan saya balikin, ke Mas Rosan dan alm Andre, satu bulan, saya ingat," tutur Erick.

Menurut Erick, sebagai pengusaha, ia memang harus bertanggung jawab kepada perusahaan dan pegawainya. Namun, tantangan-tantangan seperti masalah ekonomi dan krisis, seharusnya tidak cukup untuk membuat seorang pengusaha menyerah dan berhenti.

"Di masa krisis kita harus berani mengambil keputusan, tapi yakinlah kalau kalian bekerja dengan hati dan produk yang kalian kembangkan itu yakin ada marketnya, bisa diterima, ya tetap jalani," kata Erick.

"Karena itulah challenge kita sebagai pengusaha beda sama profesional. Kalau profesional kan pikirkan risikonya, kalau pengusaha itu harus berani ambil risiko," tutupnya.