Qualcomm: Penerapan 5G Akan Membuat Industri Lebih Efisien, Lebih Cerdas dan Lebih Aman

Oleh : Hariyanto | Jumat, 25 September 2020 - 12:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Qualcomm Inernasional menyoroti peluang yang sangat besar dari aplikasi 5G di Indonesia, terutama menekankan keragaman use cases termasuk Industrial Internet of Things (IIoT) yang sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0 pemerintah yang bertujuan untuk memanfaatkan IIoT untuk merevolusi industri-industri penting bagi negara seperti manufaktur.
 
"Penerapan 5G akan membuat industri lebih efisien, lebih cerdas dan lebih aman, dan memungkinkan platform berskala untuk menghubungkan berbagai jenis IIoT, untuk mentransformasi praktik industri," kata ST Liew, Vice President Qualcomm CDMA Technologies Asia-Pacific Pte. Ltd dalam pada webinar, Kamis (24/9/2020).

Dengan memanfaatkan momentum ini, lanjut Liew, Indonesia berpeluang menempati posisi yang sangat baik untuk mencapai target Revolusi Industri 4.0 sesuai agenda Making Indonesia 4.0 dan misi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif, di mana industri dan masyarakat dapat memperoleh manfaat dari revolusi digital.
 
"Kami tetap berkomitmen kuat untuk berpartisipasi dalam agenda inovasi Indonesia, dan kami berharap dapat terus bertukar ide dan berkontribusi pada strategi untuk memastikan infrastruktur yang berkelanjutan, ekosistem regulasi yang mendukung, dan rencana siap pasar untuk meraih masa depan 5G Indonesia,” tambah Liew.
 
Asri Hassan Sabri, Group Chief Corporate Officer dari Axiata Group yang berbasis di Malaysia menjelaskan bagaimana 5G telah berkembang pesat di negara-negara ASEAN yang terdepan, serta bukti bahwa 5G saat ini diakui sebagai infrastruktur digital nasional yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Berdasarkan pembelajaran dari negara-negara tersebut, ia menegaskan bahwa beberapa reformasi kebijakan harus dilakukan untuk memastikan struktur pasar yang berkelanjutan untuk ekosistem 5G Indonesia.
 
“Perusahaan-perusahaan telekomunikasi utama di Indonesia telah menunjukkan komitmen yang teguh dalam mendukung agenda inklusivitas Pemerintah melalui investasi yang konsisten untuk meningkatkan kapasitas serta perluasan jaringan," katanya

Namun, lanjut Asri, situasinya industri telah mencapai saturasi dan kini membutuhkan tambahan spektrum 580MHz untuk melayani pertumbuhan data yang pesat, kecepatan yang lebih cepat dan persyaratan latensi untuk memenuhi permintaan yang eksponensial dari konsumen maupun perusahaan.
 
“Pelepasan spektrum secara tepat waktu, beriringan dengan intervensi kebijakan berwawasan ke depan yang mendukung efisiensi biaya dan implementasi jaringan yang cepat seperti spektrum sharing akan semakin meningkatkan ketahanan infrastruktur digital Indonesia dan posisi negara ini dibandingkan dengan negara lain,” pungkasnya.