DPR Dorong Pemerintah Kembangkan Transportasi Berbasis Rel Sebagai Primadona

Oleh : Krishna Anindyo | Selasa, 22 September 2020 - 10:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Membahas tentang transportasi, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mendorong pemerintah dan jajaran pihak terkait untuk berkomitmen kuat menjadikan transportasi massal berbasis rel sebagai primadona infrastruktur pengangkutan penumpang, kargo, dan barang yang strategis.

Transportasi massal berbasis rel ini mendesak dilaksanakan di tengah tuntutan adanya transportasi pengangkutan penumpang yang cepat dan tinggi, serta transportasi yang berasaskan efisiensi biaya logistik dan hemat anggaran perawatan.

Demikian disampaikan Gobel dalam perjalanan Jakarta-Bandung di atas KA Parahyangan dalam rangka kunjungan kerja ke Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ia menilai, pemerintah harus hadir membantu PT KAI dalam mewujudkan transportasi massal berbasis rel.

“Pemerintah tidak bisa membiarkan PT KAI sendirian melakukan pemeliharaan infrastruktur yang relatif tua, restorasi stasiun dan aset yang luar biasa besar menjadi baik. Serta, pengadaan investasi baru untuk angkutan massal berbasis rel modern. Pemerintah harus mengambil momentum di era pandemi saat ini dengan perbaikan menyeluruh PT KAI," ujar Gobel melalui keterangan yang diterima redaksi pada Selasa (22/9).

Di sisi lain, politisi Fraksi NasDem ini mengungkapkan, pihaknya juga ingin mengetahui sejauh mana efektivitas rencana pemerintah untuk memberikan tambahan Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,6 triliun membantu PT KAI menghadapi beban krisis ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Meski sudah ada komitmen bersama, namun keberadaan dan penguatan transportasi bebasis rel harus terus dihadirkan kembali sebagai infrastruktur vital.

Menurut Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) ini, kemajuan transportasi berbasis rel merupakan indikator kemajuan pembangunan suatu negara.

“Negara maju dan industri dunia selalu bertumpu pada kemajuan angkutan massal dan barang berbasis rel, seperti Jepang, China, dan Eropa. Manfaat strategisnya sangat banyak, karena daya tarik yang luar biasa besar dan ekonomis dibandingkan moda angkutan lain. Pembiayaan perawatan murah dan lebih efisien hemat biaya negara," pungkas Gobel.