Bejat! Penumpang Wanita Ini 'Diperas' Uang dan Dadanya oleh Petugas Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta

Oleh : Candra Mata | Minggu, 20 September 2020 - 15:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pelecehan seksual terjadi saat penumpang pesawat berinisial LHI melakukan rapid test di Bandara Soekarno Hatta.

Menurut LHI, peristiwa itu terjadi pada 13 September lalu saat dirinya hendak terbang dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Nias, Sumatera Utara.

"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit). Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," ujar korban seperri dilansir dari laman Kompas.com pada Minggu (20/9).

Menurutnya, saat melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tersebut di fasilitas rapid test milik Kimia Farma, petugas pria yang memeriksanya secara tak terduga melakukan pelecehan seksual.

"Awalnya petugas itu mengatakan hasil rapid test LHI reaktif. Ya sudah saya mikir enggak jadi ke Nias karena takut nularin juga orang-orang di Nias," ungkapnya.

Namun, petugas pria itu menyarankan agar LHI lakukan tes ulang dan dia menjamin akan memberikan hasil nonreaktif pada tes kedua itu.

Petugas itupun, meminta sejumlah uang untuk keterangan nonreaktif yang dikeluarkannya. 

"Orangnya manggil, kemudian ngobrol minta duit gitu," kata LHI.

Dengan alasan tidak ingin terganggu penerbangannya, dirinya pun langsung mentransfer uang sebesar Rp 1,4 juta ke rekening petugas tersebut.

Namun, jelas LHI, selain uang, petugas tersebut secara tiba-tiba mencium dan meraba dadanya.

"Saya nangis. Kaget," ucapnya.

LHI merasa sangat terpukul atas kejadian yang dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Dirinya pun memgaku sangat syok, hingga tak bisa melawan ataupun teriak meminta tolong.

"Saya hanyavtelepon ke teman saya yang polisi," ujar dia.

Akibat kejadian tersebut, LHI kemudian menjadi trauma. Ia sempat tak sanggup melihat laki-laki yang tidak dia kenal karena takut.

"Sampai sekarang saya masih trauma," ujar LHI.

Bahkan, begitu melihat banyak sopir taksi laki-laki, ia langsung terbayang akan pelecehan yang dia alami.

"Kan biasa kalau di bandara banyak bapak-bapak taksi nawarin, dan aku langsung ingat kejadian itu. Aku langsung balik ke kamar mandi dan nangis. Sebegitunya sampai bapak-bapak taksi nawarin (jasa taksi) aku malah keingetnya itu," ucapnya.