Covid-19 Pukul Ekonomi, Sri Mulyani: Meski Kita Negara Besar Penanganan Tak Bisa Dikerjakan Sendiri, Kita Butuh Dukungan Global

Oleh : Candra Mata | Minggu, 20 September 2020 - 16:41 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan negara anggota Asian Development Bank (ADB) untuk bersama menangani dampak pandemi Covid-19 di bidang kesehatan dan perekonomian.

“Situasi sekarang sangat kompleks dan menimbulkan ironi permasalahan pada beberapa negara, dan itu dialami juga sebagai permasalahan dunia yang buruk. (Sebelumnya) ada isu perubahan iklim dan sekarang pandemi Covid-19 dan tidak ada perbedaan batas negara dari permasalahan ini,” ujar Menkeu pada acara “Governors’ Seminar: Developing Asia Beyond the Pandemic” beberapa waktu lalu secara virtual.

Menurutnya, tantangan saat ini berbeda dengan global financial crisis yang terjadi pada tahun 2008-2009, dimana saat itu setiap negara mengalami permasalahan yang sama dengan tantangan yang sama dan dengan ancaman yang sama di bidang ekonomi mereka. Namun, sekarang global harus berhadapan dengan pandemi Covid-19.

“Saya pikir semua negara mempunyai insting untuk menutup perbatasan (karena Covid-19) dan mencoba melihat ke dalam negeri masing-masing. Dan karena itu saya katakan sekarang ini adalah situasi yang sangat menantang. Maka dari itu setiap pemimpin negara harus membutuhkan suatu kerja sama,” jelasnya.

Dikatakan Sri Mulyani, kerjasama dalam penanganan Covid-19 tidak hanya sebatas dalam usaha untuk menemukan vaksin saja, namun juga bersama-sama untuk membantu dalam pemulihan ekonomi dunia. 

Menurutnya, peran lembaga-lembaga multilateral sangat penting dalam hal ini. Untuk aspek kesehatan global, World Health Organization (WHO) harus mengambil peran utama dalam penanganan pandemi global ini. 

Selain itu, lembaga keuangan multilateral seperti ADB, IMF dan World Bank harus juga secara bersama-sama membangun kembali kepercayaan global dalam usaha untuk pemulihan ekonomi dunia.

“Pandemi ini mengajarkan banyak hal pada kita. Kita tidak bisa hanya bekerja sendiri meskipun kita adalah negara yang besar. Kita akan selalu membutuhkan kerjasama global," ungkapnya.

"Jadi saya pikir dan saya harap setelah Covid-19 ini akan ada bentuk baru dari era globalisasi, yang lebih inklusif, lebih peduli, dan juga lebih melihat tidak hanya kepada pertumbuhan tetapi juga keberlanjutan sehingga kita bisa mendapatkan lebih baik dari kerjasama ini. Ini adalah salah satu bentuk pandangan optimistis saya,” tandasnya