Omzetnya Drop Hampir 90%, Menperin Agus Akui 1,3 Juta IKM Menderita

Oleh : Ridwan | Selasa, 15 September 2020 - 13:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pandemi covid-19 yang terus menjalar di Tanah Air membuat 1,3 juta Industri Kecil dan Menengah (IKM) menderita. Sebab, hampir 50 sampai 90 omzet para pelaku IKM terpangkas di masa pandemi saat ini.

"Pandemi Covid-19 di Indonesia juga telah berdampak luas kepada semua sektor usaha, termasuk IKM. Terdapat 1,3 juta IKM dengan penyerapan 3,42 juta tenaga kerja terdampak Covid-19 yang menghadapi permasalahan," kata dia dalam dalam peluncuran Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBI Fest) 2020, Selasa (15/9/2020).

Dijelaskan Menperin, setidaknya ada empat permasalahan serius yang menekan keberlangsungan bisnis IKM antara lain, penurunan pendapatan, kesulitan bahan baku, penyesuaian waktu kerja, hingga turunnya kemampuan daya beli masyarakat.

Kendati demikian, Agus memastikan kementeriannya telah berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi kelangsungan usaha IKM di tengah situasi kedaruratan kesehatan ini. 

"Sejak awal kita merumuskan kebijakan pemulihan ekonomi nasional. Di mana, pemerintah telah memberikan komitmen stimulus dan insentif yang dibutuhkan IKM," jelasnya.

Tak hanya itu, Agus menyebut pemerintah juga terus memantau perkembangan bisnis IKM selama pandemi berlangsung. 

"Di mana kita mendorong semaksimal mungkin, agar upaya (insentif) yang telah diberikan pemerintah kepada sektor industri dapat segera terealisasi," tegasnya.

Lebih jauh, Agus mengatakan solusi yang coba ditawarkan pemerintah saat ini ialah percepatan transformasi digitalisasi. Di antaranya melalui perluasan program Bangga Buatan Indonesia dan turunannya.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 jumlah usaha yang telah memanfaatkan layanan e-commerce hanya sebesar 15,08 persen. Sedangkan 84,92 persen sisanya masih menjalankan usaha secara konvensional.

"Maka, ini potensi besar untuk dikembangkan. Karena masih ada ruang untuk memperluas pemasaran di pasar domestik melalui digitalisasi," tutupnya.