Ekonom Core Menilai, Stimulus UMKM dalam Program PEN, Masih Terlalu Konservatif

Oleh : kormen barus | Selasa, 18 Agustus 2020 - 11:49 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Mengomentari masalah skema bantuan yang diberikan untuk UMKM dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan kaitannya dengan stabilitas sektor perbankan, melahirkan pertanyaan, apakah stimulus untuk UMKM dalam Program PEN yang dirancang pemerintah sudah tepat? Menjawab hal ini, Mohammad Faisal – Direktur Eksekutif CORE Indonesia, menegaskan, stimulus UMKM dalam program PEN untuk menangkal dampak ekonomi dari pandemi sejauh ini masih terlalu konservatif.

“Ya stimulus yang diberikan dalam bentuk restrukturisasi kredit, subsidi bunga, dan penjaminan modal kerja,  masih terlalu terfokus pada aspek pembiayaan melalui institusi perbankan,”ujar Mohammad Faisal, dalam catatan tertulisnya kepada redaksi industry.co.id, pada Selasa (18/8/2020).

Menurutnya, sebagian besar UMKM, khususnya usaha skala mikro yang jumlahnya mencapai 98% dari total jumlah unit usaha di Indonesia, umumnya masih belum bankable. Pasalnya, pelaku usaha mikro di Indonesia sebagian besar masih belum familiar dengan perbankan dan umumnya belum memiliki kapasitas untuk memenuhi persyaratan memperoleh kredit yang diajukan oleh bank. Seperti persyaratan agunan, dokumentasi pembukuan yang lengkap, dsb. Jika stimulus untuk UMKM masih terlalu fokus pada pembiayaan melalui institusi perbankan, maka sebagian besar pelaku UMKM di Indonesia tidak akan dapat menerima manfaat dari stimulus tersebut.