Bidik Pertumbuhan Penjualan Hingga 15%, Pan Brothers Genjot Ekspor APD dan Masker ke Berbagai Negara

Oleh : Ridwan | Kamis, 13 Agustus 2020 - 10:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Solo - PT Pan Brothers Tbk menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 10-15% hingga akhir tahun 2020. Adapun 15% dari total pendapatan perseroan ditargetkan berasal dari kontribusi penjualan dari alat pelindung diri (APD) dan masker.

Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (12/8/2020).

Dijelaskan Anne, hingga semester I-2020 penjualan APD dan masker baru mencapai 10%, sementara 90% kontribusi penjualan perseroan masih berasal dari ekspor pakaian kepada global brand.

Namun, tambah Anne, memasuki semester II-2020 kontribusi penjualan APD dan masker akan terus naik seiring dengan rencana ekspor perseroan.

"Untuk masker kita sudah mulai ekspor sejak April lalu. Kalau APD kita harapkan bulan September bisa ekspor, karena kita harus menunggu persetujuan lisensi resmi dari pemerintah," jelas Anne.

"Rencananya, kami akan menjajaki ekspor APD ke negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Italia, Spanyol, dan Afrika Selatan serta Singapura," tambahnya.

Anne menambahkan, pihaknya berencana akan memproduksi sebanyak 100 juta masker hingga akhir tahun 2020. Hingga saat ini, perseroan telah memproduksi sebanyak 40 juta-50 juta masker, dan akan terus bertambah seiring dengan permintaan. 

Sementara untuk APD, perseroan memiliki kapasitas produksi 10 juta-15 juta pcs APD per bulannya. Namun kapasitas tersebut, bukan kapasitas maksimal perseroan, karena masih adanya operasional produksi pakaian kepada global brands. 

Anne optimistis, perseroan dapat mengejar target pertumbuhan penjualan tersebut. Pasalnya berbagai global brands telah mengkonfirmasi pemesanannya untuk dikirim tepat waktu, meski pada bulan April sempat ada penundaan karena adanya kebijakan lockdown di negara tujuan ekspor perseroan. 

"Sesuai dengan jadwal, Juli sampai Agustus akan banyak memasok delay shipment yang seharusnya di bulan April. Jadi memang sebenarnya dari awalnya sudah ada peningkatan pemesanan," ujarnya. 

Hingga semester I-2020, perseroan membukukan penjualan sebesar US$ 326,20 juta atau naik 14,54% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 284,79 juta. Laba bersih tercatat sebesar US$ 12,07 juta atau naik 42,55% dari sebelumnya sebesar US$ 8,47 juta pada akhir semester I- 2019.