Catat Sejarah! Crown Group Tunjuk Indonesia jadi Pasar Pertama Mega Proyek Senilai Rp 2 Triliun di Melbourne

Oleh : Ridwan | Selasa, 11 Agustus 2020 - 20:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pertama dalam sejarah perusahaan, Indonesia didaulat menjadi lokasi pertama bagi Crown Group untuk memperkenalkan proyek hunian terbarunya di Melbourne, bahkan mendahului Sydney dan Melbourne. 

Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo menyebut ini menjadi hal yang pertama dalam sejarah Crown Group. Namun menurutnya, secara historis sejak medio tahun 90-an, masyarakat Indonesia lebih mengenal kota Melbourne dibandingkan kota Sydney.

"Belum lagi jumlah siswa Indonesia yang melanjukan studinya di Melbourne. Saya kira wajar apabila kami memperkenalkan proyek Melbourne di Indonesia terlebih dahulu dibandingkan Sydney," ungkapnya dalam Media Breafing secara virtual, Selasa (11/8/2020).

Sebagai informasi, proyek perdana Crown Group di Melbourne ini merupakan hunian vertikal karya Koichi Takada. Desain yang terinspirasi dari bentuk lipatan pita ini menginterpretasikan kawasan Southbank sebagai distrik seni terkenal di Melbourne.  

Hunian vertikal yang berdiri di 175 Sturt Street, Southbank ini terdiri dari dua menara ini akan menampilkan 152 unit apartemen mewah yang terdiri dari studio, 1, 2 dan 3 kamar tidur.

Lokasi strategis ini berada tepat di depan penghentian trem dan hanya berjarak 5 menit dari Australian Centre of Contemporary Art dan 15 menit dari Crown Casino yang merupakan entertainment complex terbesar di Melbourne.

Dijelaskan Tyas, proyek pengembangan apartemen 152 unit kamar di kawasan Southbank di Melbourne ini mengeluarkan investasi di kisaran Rp2 triliun.

Proyek ini akan dilakukan antara Crown Group Sydney dengan pengembang lama yang berbasis Melbourne yakni G3 Projects.

Lebih lanjut, Tyas mengatakan, 30 unit apartemen yang dibangun di Melbourne, Australia, akan ditawarkan perdana kepada Indonesia mulai November mendatang.

"Berdasarkan aturan dari 152 unit apartemen yang akan dibangun sebesar 30 persen atau 45 unit dapat dipasarkan untuk pembeli warga negara asing," terangnya.

"Kuota untuk pasar Indonesia paling banyak yakni 30 unit dari total 45 unit untuk pasar mancanegara di luar Australia. Sisa 15 unit lainnya dibagi untuk pasar lain di Asia seperti Jepang, China, Malaysia, dan sebagainya," tambah Tyas.

Tyas optimistis apartemen di Melbourne akan diterima dengan baik oleh pasar Indonesia. Harga apartemen ini mulai dari Rp5,6 miliar untuk tipe studio.

Adapun dari 30 unit apartemen tersebut Crown Group mengincar Rp200 miliar hingga Rp250 miliar dari penjualan marketing produk apartemen yang dipasarkan di Indonesia. 

Sales Manager Crown Group Indonesia Reiza Arief menuturkan sejak 2016 konsumen asal Indonesia selalu menempati posisi ketiga pembeli asing terbanyak di Australia. Sebelumnya, Indonesia hanya masuk dalam lima besar.

Hal ini menyusul terjadinya perlambatan investasi yang dilakukan pembeli asal China yang sebelumnya sangat gencar membelanjakan uangnya di sektor properti Australia ini. 

"Seiring dengan proyeksi pertumbuhan harga properti di Melbourne sekitar 4,6 persen, terutama di Southbank, hingga akhir 2020," kata Reiza.

Dia mengemukakan tawaran yield dan gain dari investasi properti juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Tawaran keuntungan (gain) investasi sebesar 5,7 persen dari harga jual unit juga ikut memengaruhi mengapa pembeli asing tertarik masuk pasar Australia.

"Tawaran imbal hasil dari pasar sekunder sewa, saat ini rerata mencapai Rp6 juta per minggu untuk tipe medium. Untuk harga sewa tentu kami terus lakukan evaluasi harga per 12 bulan," tutupnya.