Ngeri! Indonesia Berada di Tubir Jurang Resesi

Oleh : kormen barus | Rabu, 05 Agustus 2020 - 13:24 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Wabah Pandemi covid-19 membatasi aliran manusia, barang dan juga uang. Dampaknya sangat luar biasa.

Dengan keterbatasan aktivitas sosial ekonomi, maka kegiatan konsumsi, investasi dan juga ekspor impor di semua negara mengalami penurunan yang sangat tajam.

“Pertumbuhan ekonomi dipastikan negatif. Resesi kemudian menjadi sebuah kenormalan baru. Semua negara termasuk Indonesia diyakini tinggal menunggu waktunya saja untuk menyatakan secara resmi sudah mengalami resesi,” tegas Piter Abdullah, Direktur Riset CORE (Center of Reform on Economics), dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Industry.co.id. Rabu (5/8/2020).

Menurutnya, proses resesi nya sendiri sudah berlangsung sejak awal tahun Ketika wabah covid mulai melanda China dan menyebar ke berbagai negara.

Dimana, semua negara berpotensi mengalami resesi. Perbedaannya hanya masalah kedalaman dan kecepatan recovery.

Negara-negara yang bergantung kepada ekspor – kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi sangat tinggi akan mengalami double hit, sehingga kontraksi ekonomi akan jauh lebih dalam.

Misalnya saja Singapura yang mengalami kontraksi ekonomi pada triwulan 2 hingga minus 41 persen. Disisi lain, negara-negara yang tidak secara cepat merespon dampak wabah covid, menyelamatkan perekonomiannya, berpotensi jatuh ke jurang krisis, yang artinya proses recovery akan berjalan lambat.

Piter mengatakan, Indonesia, sebagaimana negara lain, diperkirakan akan mengalami resesi.

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II diyakini negatif di kisaran 5 persen. Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan IV.

Dengan demikian, apabila perkiraan ini benar-benar terjadi, maka Indonesia pada bulan Oktober nanti akan secara resmi dinyatakan resesi.

Jadi menurut Piter, meskipun Indonesia nanti dinyatakan resesi, masyarakat tidak perlu panik. Sekali lagi resesi sudah menjadi sebuah kenormalan baru di tengah wabah. Hampir semua negara mengalami resesi.

Yang lebih penting adalah bagaimana dunia usaha bisa bertahan di tengah resesi.

"Apabila dunia usaha bisa bertahan, tidak mengalami kebangkrutan, maka kita akan bisa bangkit Kembali dengan cepat ketika wabah sudah berlalu. Kita optimis dengan berbagai kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah melalui program PEN, kita akan bisa meningkatkan daya tahan dunia usaha kita, dan kita akan recovery pada tahun 2021," pungkasnya.