Dear Pak Jokowi! Saat Ini UMKM Butuh Uang Tunai Bukan Penawaran Kredit

Oleh : Ridwan | Senin, 03 Agustus 2020 - 18:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menandaskan implementasi kebijakan pemulihan ekonomi nasional belum terealisasi. 

Aviliani beralasan, kebijakan stimulus pemerintah hanya bersifat memberikan penawaran utang sehingga tidak berdampak langsung kepada pelaku UMKM.

"Banyak di negara-negara maju yang melakukan cash transfer. Jadi, saat ini sebetulnya orang butuh cash bukan penawaran kredit," kata Aviliani disela-sela acara diskusi secara virtual, di Jakarta, Senin (3/8/2020).

Menurutnya, pemberian stimulus berupa uang tunai untuk UMKM dinilai lebih berarti jika dibandingkan dengan tawaran pinjaman kredit. Sebab, jika tidak ada permintaan maka stimulus kredit sia-sia untuk memulihkan ekonomi. 

"Kalau kredit dipaksakan tumbuh tapi permintaannya tidak ada," terangnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar pemerintah memperbanyak demand size khususnya untuk pelaku UMKM agar tidak semakin terpuruk. Sebab, banyak UMKM turun kelas akibat krisis yang ditimbulkan pandemi Covid-19. 

"Menurut saya anggaran supply yang mencapai Rp400 triliun ini sebenarnya dibutuhkannya nanti setelah demand-nya sudah tumbuh. Agar semuanya dapat berjalan seimbang, karena kalau ada pinjaman tapi tidak ada permintaan maka akan menyebabkan kredit macet," tutupnya.