Simak! Ini Analisa Perubahan Transformatif Industri Properti Pasca Pandemi dari 'Sang' Pakar

Oleh : Ridwan | Jumat, 31 Juli 2020 - 17:20 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta - Beberapa pelaku bisnis, analis, dan pakar prop-tech terkemuka dari seluruh Asia-Pasifik mengadakan pertemuan jarak jauh pada hari Rabu (29/7/2020) dalam konferensi pers virtual, membahas keadaan serta prospek sektor properti Indonesia, terkait pandemi dan banyaknya peraturan perundang-undangan yang akan datang, kebijakan, serta hal-hal lain yang banyak diperbincangkan untuk perubahan di negara ini.

Konferensi pers bertajuk “Indonesia & Asia in Transition: Post-Pandemic and Beyond” dipersembahkan dalam kerja sama dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia.

Diskusi berfokus pada pemulihan prospek properti dan ekonomi di Indonesia dampak dari pandemi Covid-19, serta prospek pasar properti saat ini hingga jangka menengah. 

Pembahasan tersebut didukung dengan pembukaan kembali Tiongkok beberapa minggu lalu bersamaan dengan pembahasan mengenai investasi lintas negara Tiongkok di Indonesia. Sesi ini juga akan membahas mengenai omnibus bills, dampak yang diproyeksikan pada kemudahan melakukan bisnis, dan perubahan legislatif lain yang siap menghidupkan kembali sektor properti di tanah air.

Turut hadir sejumlah pembicara pada konferensi pers tersebut antara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Founder and Chairman Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono, Deputy Chairman, Kadin Property Hendro S. Gondokusumo, Director of Special PropertyGuru Winston Lee, dan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hendro S. Gondokusumo mengatakan dalam situasi pandemi ini, kita perlu berani melangkah untuk perubahan. Menurutnya, tidak ada yang bisa memprediksi kapan hal ini akan berakhir. Itulah sebabnya setiap gerakan positif dari pemerintah diperlukan untuk mendorong ekonomi. 

"Karena industri properti mampu memicu 175 industri pendukung lainnya, sangat penting bagi pemerintah untuk memperhatikan sektor ini, termasuk salah satunya adalah undang-undang omnibus," katanya.

Lebih lanjut, Hendro menjelaskan, Undang-undang omnibus dan kebijakan-kebijakan lain yang sangat dinanti-nantikan harus menandai titik balik bagi sektor properti Indonesia hingga tahun depan dan sisa dasawarsa ini. 

"Kadin siap merangkul pergeseran paradigma ini dengan anggun dan membantu perusahaan dalam membentuk jalur yang tangguh sebagai kerangka peraturan baru. Jika dilakukan dengan baik, hal ini akan membuat kita memikirkan kembali bagaimana kita melakukan bisnis di Indonesia untuk selamanya," tutur Hendro.

Sementara itu, Direktur Pelaksana PropertyGuru Asia Property Awards and Events Jules Key mengatakan, reformasi regulasi tidak diragukan lagi akan berfungsi sebagai katalisator untuk perubahan transformatif di Indonesia, yang tetap menjadi salah satu pasar properti PropertyGuru Asia Property Awards paling menonjol, meskipun ada tantangan dari krisis kesehatan global. 

"Pelajaran yang diperoleh dari ahli pasar dan pemimpin terkemuka selama pertemuan virtual ini akan membekali investor, pengembang, arsitek, dan profesional industri lainnya dengan pembelajaran yang dapat ditindaklanjuti, karena pasar properti Indonesia sedang bersiap untuk pemulihan yang kuat dan cepat," katanya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah stabil selama 10 tahun terakhir. "Indonesia tidak lama lagi akan menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia," tutup Jules.