Singapura Resesi, Menkeu Sri Mulyani Genjot Konsumsi, Investasi dan Ekspor Agar Tidak Tertular

Oleh : Candra Mata | Kamis, 16 Juli 2020 - 20:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan resesi yang dialami oleh Singapura diperkirakan tidak banyak mempengaruhi situasi di Indonesia. 

Meski demikian, Pemerintah akan tetap mewaspadai resesi tersebut seraya tetap memerhatikan kondisi negara sekitar yang mulai juga berpotensi mengalami resesi. 

Khusus resesi di Singapura, menurut Sri Mulyani dikarenakan ekonomi di negeri tersebut sangat bergantung pada perdagangan internasional.

Untuk Indonesia sendiri menurutnya Pemerintah akan terus menempuh berbagai cara demi menjaga tingkat konsumsi rumah tangga, menjaga peluang ekspor, serta investasi. 

Seperti program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah akan menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubstitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor.

“Untuk itu kita patut waspadai, karena bagaimana pun engine of growth kita konsumsi, investasi, dan eskpor. Pemerintah akan gunakan anggarannya untuk mensubstitusi di sisi konsumsi dan investasi ekspor tapi pemerintah tak bisa sendiri, makanya pemerintah menggalakkan suapaya perbankan pulih,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/6).

Asal tau saja, Singapura dilanda resesi akibat pereonomiannya terpukul cukup dalam selama pandemi covid-19.

Departemen Perdagangan dan Industri Singapura mencatat pertumbuhan ekonomi minus 41,2% di kuartal II-2020. 

Angka tersebut merupakan kontraksi dari PDB terbesar Singapura sepanjang sejarah.