Industri Gula Bergerak, Barata Indonesia Kebut Pembangunan Pabrik

Oleh : Krishna Anindyo | Kamis, 16 Juli 2020 - 10:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Di tengah merebaknya pandemi Covid-19, PT Barata Indonesia (Persero) terus berkomitmen dalam menyelesaikan sejumlah proyek strategis nasional sesuai target kerja yang ditentukan, yang terkini ialah Pembangunan Pabrik Gula. Pembangunan Pabrik Gula nasional merupakan komitmen perseroan dalam mendukung program ketahanan pangan dan swasembada gula.

Pabrik Gula yang telah menjalani Tahap commissioning adalah PG Asembagus Situbondo (revitalisasi kapasitas 6000 TCD) dan PG Rendeng Kudus (revitalisasi 4000 TCD). Selain pabrik gula, Divisi Industri Gula dan Agro juga sedang menyelesaikan pre-commisioning Pabrik Bioethanol (kapasitas 330000 KL) Gempolkrep, Mojokerto.

“Dengan pengalaman yang telah dimiliki oleh Barata Indonesia selama satu abad di industri gula, perseroan berkeinginan menjadi solution provider bagi proyek—proyek industri agro, khususnya industri gula nasional dalam rangka mengatasi tantangan kelangkaan komoditas gula produksi dalam negeri,” ujar Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Industry.co.id pada Rabu (15/7/2020).

“Industri gula nasional sangat berpeluang menjadi penopang swasembada pangan. Penyelesaian pembangunan Pabrik Gula ini merupakan upaya kami dalam mewujudkannya dan kami berharap hal ini dapat mendorong multiplier effect ekonomi bagi seluruh pihak," tutur Harry.

Barata Indonesia juga berkeinginan untuk terus memberikan kontribusi terhadap terciptanya kemandirian industri gula dalam negeri melalui komitmen penggunaan konten lokal yang tinggi.

Melalui Divisi Industri Gula dan Agro, Barata Indonesia juga sedang berusaha menyelesaikan pembangunan pabrik gula di Bombana, Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 12.000 TCD. Barata Indonesia memiliki kompetensi untuk memproduksi berbagai komponen pabrik gula serta pabrik gula lengkap dengan berbagai kapasitas sampai dengan 15.000 TCD. Selain pabrik gula, Barata Indonesia juga memiliki kemampuan untuk membangun pabrik garam, pabrik sagu, bioetanol, dan kelapa sawit.

Barata Indonesia berharap kontribusi perseroan dalam berbagai proyek pabrik gula di tanah air ini dapat meningkatkan nilai tambah yang bisa dihasilkan di dalam negeri. Sehingga mempercepat terwujudnya ketahanan pangan dan swasembada gula serta tercipatanya kemandirian dalam industri manufaktur tanah air.