Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Menuntut Semua Lembaga Pendidikan Mentransformasikan Semua Layanan Pendidikannya ke Digital

Oleh : Krishna Anindyo | Senin, 06 Juli 2020 - 15:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tahun Ajaran Baru 2020/2021 akan segera dimulai, namun ditengah pandemi yang masih berlangsung ini tentunya akan menuntut banyak perubahan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh semua jenjang Lembaga Pendidikan baik formal maupun informal terkait tata kelola manajemen pendidikan di masa new normal saat ini.

Pandemi yang saat ini masih terus menghantui kehidupan semua masyarakat Indonesia termasuk dunia pendidikan banyak membuat lembaga pendidikan “shock” dan tidak siap menghadapinya.

Banyak kasus dimana akibat pembatasan bersosialisasi (social distancing) menyebabkan orang tua/siswa/mahasiswa tidak bisa keluar rumah untuk melakukan pendaftaran murid baru, menunda pembayaran atau bahkan tidak bisa membayar biaya pendidikan dikarenakan banyak orang tua yang kehilangan pekerjaan hingga berkurangnya pendapatan, bersekolah/belajar juga harus melalui media online (pembelajaran jarak jauh).

Untuk bisa mengikuti kegiatan belajar secara online, banyak orang tua/guru/lembaga pendidikan yang tidak siap mulai dari ketersediaan perangkat yang memadai, akses internet yang terbatas, ketidaksiapan guru dalam menyiapkan media belajar secara digital atau lebih jauh lagi pemahaman mereka bagaimana memanfaatkan teknologi yang bisa mendukung proses belajar jarak jauh tersebut dengan baik.

Belakangan muncul kasus, beberapa lembaga pendidikan mulai berguguran menutup lembaga pendidikannya karena tidak lagi memiliki dana pendidikan yang cukup untuk membiayai operasional lembaganya. Kondisi seperti ini tentu saja sangat menyedihkan bagi kita semua, kondisi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya harus menghantam dunia pendidikan.

Beberapa lembaga pendidikan yang berada di kelas menengah atas yang sebelumnya sudah memiliki sistem online walaupun belum menyentuh semua layanan mereka masih bisa bertahan ditengah pandemi dan untuk lembaga pendidikan di kelas menengah kebawah pastinya jauh lebih berat lagi kondisinya.

Saat ini lembaga pendidikan harus berpikir ulang memperbaiki sistem internal operation mereka, terutama yang berhubungan dengan sistem pembelajaran siswa dan keuangan karena hal ini jantungnya lembaga pendidikan.

Update terakhir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021 dimulai pada Juli 2020 namun bagi Lembaga Pendidikan yang masih berada di zona merah tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan harus melakukan pembelajaran dari jarak jauh malah kedepan secara permanen menggunakan sistem blended learning (hybrid) dalam proses pembelajaran siswanya. Pertanyaan besarnya sejauh mana kesiapan ekosistem pendidikan menghadapi ini?

Melihat permasalahan yang terjadi di Lembaga Pendidikan diatas, produk besutan iGlobal yaitu Pintro sebagai sebuah institusi yang fokusnya sudah lebih dari 10 tahun berkecimpung di dunia pendidikan mulai dari jenjang sekolah, perguruan tinggi hingga lembaga kursus ini pun bertekad untuk membantu lembaga pendidikan.

“Sesuai visi yang dimiliki oleh Pintro yaitu untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan menjadi lebih baik melalui digitalisasi, dimana digitalisasi ini bukan hanya bisa di nikmati oleh lembaga pendidikan kelas menengah atas tapi bisa juga dinikmati oleh semua golongan lembaga pendidikan,” ujar Syarif Hidayat selaku Founder dan CEO Pintro melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Industry.co.id pada Senin (6/7/2020).

“Kami melihat selama ini kendala untuk langsung bertransformasi digital bukan hal yang bisa dianggap mudah, selain butuh pemahaman bisnis flow edukasi yang matang, kecepatan dalam proses implementasinya agar bisa cepat bisa dinikmati, permasalahan biaya apalagi disaat pandemi saat ini fokus lembaga pendidikan berubah sebatas penyelamatan cashflow keuangan. Hal menjadikan lembaga pendidikan dilema untuk menjalankan transformasi digital antara awareness digital yang naik, tuntutan cashflow, infrastruktur dan team pengembang yang handal,” lanjutnya.

Berlangsungnya Tahun Ajaran Baru 2020/2021 ditengah pandemi yang belum berakhir ini pun membuat Pintro ingin memberikan kontribusi yang lebih untuk existensi dunia pendidikan agar lebih baik dengan memberikan 3 (tiga) solusi handal bagi dunia pendidikan yang ingin bertransformasi digital.

Pertama lembaga pendidikan bisa memanfaatkan layanan digital dengan bergabung bersama marketplace system pendidikan digital secara “gratis” yang bisa diakses secara online melalui web based dan mobile apps.

Kedua, bagi lembaga pendidikan yang ingin memiliki aplikasi sendiri untuk memajukan nama brand-nya namun terkendala budget saat ini bisa menggunakan paket Pintro Co-brand “Booster” dimana paket tersebut dapat dipilih dan proses implementasinya pun hanya dalam hitungan minggu.

Ketiga, bagi Lembaga Pendidikan yang memiliki biaya operasional berlebih dan ingin mentransformasikan keseluruhan layanannya fully digital bisa memilih paket Pintro Co-brand “Premium”.

Fitur yang dapat dinikmati yaitu mulai dari enrollment, online payment, academic, e-learning, e-raport, payroll, budgeting, accounting, finance dan fitur lainnya tersedia dan saling terintegrasi (erp).

Dengan adanya ketiga solusi yang Pintro berikan ini bisa membawa percepatan tranformasi digital bagi semua lembaga pendidikan agar kualitas pendidikan di Indonesia bisa tumbuh menjadi lebih baik.