Perusahaan Teknologi Terdepan, Hitachi ABB Power Grids Resmi Beroperasi

Oleh : Ridwan | Jumat, 03 Juli 2020 - 12:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kehandalan teknologi dan portofolio pendukung akan memastikan kontinuitas, meningkatkan manfaat yang dinikmati pelanggan dan menciptakan berbagai peluang pertumbuhan.

Sesuai perjanjian yang ditanda-tangani pada tanggal 17 Desember 2018, Hitachi Ltd. dan ABB Ltd mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan seluruh prosedur wajib sesuai rencana, dan telah mendirikan Hitachi ABB Power Grids Ltd.

Hitachi memegang 80.1 persen saham dari perusahaan patungan ini (yang volume bisnisnya mencapai kurang lebih US$ 10 milyar) dan ABB memiliki saham selebihnya.

Toshikazu Nishino, Executive, Wakil Presiden Hitachi, ditunjuk sebagai Chairman perusahaan baru ini dan Claudio Facchin menjabat sebagai CEO-nya. Perusahaan baru ini berpusat di Zurich, Swiss, dan tim manajemennya akan menjamin kelangsungan bisnisnya.

"Teknologi digital terdepan Hitachi, digabungkan dengan solusi-solusi power-grid kelas dunia akan membantu kami berperan aktif dalam transformasi dan dekarbonisasi sistem energi global untuk masa depan energi yang berkelanjutan. Solusi pintar berbasis teknologi untuk sistem yang lebih dinamis diharapkan dapat mendukung terwujudnya Sustainable Development Goal 7 yang dicanangkan PBB, yaitu ‘energi yang terjangkau, handal dan bersih," tutur Toshikazu Nishino di Jakarta (2/7/2020).

Perusahaan gabungan yang menggabungkan dua perusahaan raksasa global tersebut menciptakan pemimpin tenaga listrik global baru. Aliansi dengan Hitachi akan memfasilitasi perluasan peluang bagi perusahaan baru ini di bidang mobilitas, smart city, industri, penyimpanan energi (energy storage) dan pusat data (data center).

Selain itu entitas baru tersebut juga menyediakan kekuatan finansial untuk mendukung berbagai proyek ambisius serta membuka peluang akses ke Jepang sebagai perekonomian terbesar ketiga di dunia.

CFO ABB dan Direktur Dewan Hitachi ABB Power Grids, Timo Ihamuotila menjelaskan sinergi dan akses ke pasar baru dan berkembang yang difasilitasi Hitachi akan mendukung pengembangan bisnis Power Grids ke tahap berikutnya, seraya memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar.

"Hitachi memberikan komitmen jangka panjang kepada perusahaan baru ini serta memperkokoh kemitraan bisnis yang dimiliki kedua perusahaan," tambahnya

Hal senada disampaikan CEO Hitachi ABB Power Grids, Claudio Facchin. Ia mengatakan, dengan menggabungkan kekuatan teknologi kedua perusahaan, kami akan mendapatkan peluang pasar baru dan memungkinkan kami untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada para pelanggan.

"Kami tetap berkomitmen untuk mendukung energi masa depan, sebagai mitra pilihan untuk mewujudkan sistem teknologi yang lebih pintar dan ramah lingkungan," jelasnya

Sementara itu, Country Managing Director, PT ABB Power Grids Indonesia Michel Burtin menyampaikan perusahaan gabungan baru antara Hitachi dan ABB Power Grids akan memperkuat portofolio perusahaan dengan solusi-solusi inovatif bukan di sektor listrik dan energi saja, tetapi di sektor strategis lainnya seperti transportasi dan infrastruktur.

"Sebagai perusahaan yang telah hadir di Indonesia selama lebih dari 30 tahun, PT ABB Power Grids Indonesia telah melayani pelanggan-pelanggan di sektor utilitas, industri, transportasi dan infrastruktur. Fokus utama kami adalah mendukung tersedianya jaringan listrik pintar, ramah lingkungan dan kuat yang memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di negara ini. Kami percaya kehadiran entitas baru ini akan memperkuat kemampuan kami dalam mewujudkan masa depan energi berkelanjutan di Indonesia," ungkap Michel.

Sekedar informasi, Hitachi ABB Power Grids adalah pemimpin teknologi global dengan sejarah berbisnis hingga hampir 250 tahun, mempekerjakan 36.000 orang di 90 negara.

Berpusat di Swiss, perusahaan ini melayani pelanggan di sektor utilitas, industri dan infrastruktur di berbagai rantai manfaat, dan bidang baru seperti mobilitas yang berkelanjutan, smart cities, energy storage, dan pusat data (data center).