Menperin Bujuk Investor AS Relokasi Pabrik, Menperin: Daya Tarik Indonesia Terbaik di Asean

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 13 Juni 2020 - 07:41 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita pada Kamis (11/6) melakukan pertemuan virtual dengan US-ASEAN Business Council. Dalam kesempatan itu, Menperin Agus menyatakan kesiapan memberikan pelayanan terbaik kepada para investor AS yang akan maupun yang telah berkontribusi dalam penguatan struktur industri manufaktur di tanah air.

Hal tersebut disampaikan Menperin Agua didepan sejumlah pengusaha dan investastor dari berbagai sektor industri asal Amerika Serikat.

Perlu diketahui, beberapa perusahaan asal Negeri Paman Sam dikabarkan dalam waktu dekat akan merelokasi pabriknya dari Tiongkok akibat dampak perang dagang AS-China yang semakin alot.

“Kami fokus menarik investasi di berbagai sektor industri,” kata Agus melalui keterangan kepada Industry.co.id , Jumat (12/6).

Untuk merealisasikan penanaman modal dari perusahaan AS tersebut, Menperin menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi dengan menawarkan ketersediaan kawasan industri yang terintegrasi.

“Hingga saat ini, Indonesia telah mendirikan sebanyak 114 kawasan industri dan berencana untuk mengembangkan 27 kawasan industri lainnya hingga akhir tahun 2024,” ungkapnya.

Selain itu, Agus juga memberikan apresiasi kepada para investor AS yang telah berkontribusi selama ini. 

Agus bahkan menyebut perusahaan Asal AS tersebut telah menjadi katalisator pertumbuhan sektor-sektor industri di Indonesia, dengan turut menyediakan pelatihan, pengetahuan, dan turut mengembangkan wirausaha di Indonesia. 

Atas itu, Agus Optimis, AS akan selalu menjadi mitra bisnis perdagangan yang penting bagi Indonesia. 

Adapun investasi dan kerja sama di antara pelaku industri kedua negara sepanjang tahun 2013-2017 tercatat penanaman modal AS di Indonesia telah menyentuh angka USD36 miliar.

Dari kontribusi tersebut, terdapat nama nama besar dari Mattel hingga raksasa teknologi IBM, HP, Microsoft, Facebook, Google dan Apple. 

Dalam pertemuan tersebut, Agus juga mengemukakan sedikitnya ada empat isu utama yang sedang menjadi perhatian pemerintah saat ini dalam upaya penanganan Covid-19 dan memulihkan kembali roda perekonomian nasional. 

 “Yang menjadi key issue adalah pengaruh Covid-19 ke sektor industri, kebijakan selama PSBB, insentif untuk investor, dan program terkait industri dalam menangani Covid-19,” sebutnya.

Agus menambahkan, pemerintah saat ini telah memberikan berbagai insentif bagi sektor industri, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19 agar bisa bergairah kembali. Stimulus itu antara lain relaksasi untuk pajak impor, pajak penghasilan, restitusi pajak pertambahan nilai, serta tunjangan pajak penghasilan untuk perusahaan individu.

“Selain itu, akan ada stimulus tambahan yang sedang dibahas oleh pemerintah, di antaranya adalah penyesuaian harga energi untuk listrik dan gas, restrukturisasi kredit atau pinjaman, dan ketentuan pinjaman modal kerja,” tandasnya.

Agus meyakini, Indonesia masih menjadi negara tujuan utama para investor yang ingin berekspansi atau membangun pabrik barunya. Apalagi, Indonesia dinilai akan mampu menjadi pusat manufaktur di kawasan ASEAN. 

“Karena sebagian perusahaan skala besar telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka untuk pasar global,” tuturnya.

Daya tarik Indonesia lainnya adalah memiliki pasar yang sangat besar dan akan menikmati masa bonus demografi hingga tahun 2030. 

“Posisi strategis Indonesia sebagai pemimpin ekonomi teratas ASEAN juga telah menjadi landasan tujuan investasi yang sukses,” tegas Agus.