Lewat GSUI, Pelukis, Musisi dan Akademisi Sumbang Karya Demi Atasi Dampak Pandemi Cofid19

Oleh : Herry Barus | Jumat, 05 Juni 2020 - 12:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Semakin hari dampak pandemi Cofid19 semakin dirasakan oleh masyarakat. Banyak yang kehilangan penghasilan karena harus mengalami PHK, banyak juga yang penghasilannya berkurang jauh karena bekerja dari rumah. Dan ada yang nyaris tanpa penghasilan. 

Hal inilah yang mendorong lembaga Gerakan Seribu Untuk Indonesia (GSUI) terus melakukan upaya upaya penggalangan dana untuk kemudian kembali didistribusikan baik dalam bentuk tunai maupun pemberian bahan pokok.

Dan usaha GSUI ini ditanggapi secara spontan oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah dari seniman lukis Agus Nugroho  yang biasa dipanggil Gus Nuh.

Gus Nuh  menyumbangkan dua karya lukisan kebanggaan miliknya. Salah satunya adalah lukisan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan lukisan berbentuk segitiga kepada GSUI. " Saya hanya ingin membantu dengan karya saya. Saya berharap hasil dari karya saya nanti dapat dipergunakan dengan baik dan tepat sasaran." ungkap Gus Nuh.  

Tidak itu saja, Gus Nuh juga memajang puluhan karya lukisnya di kantor sekertariat  GSUI di JL Kerinci Kebayoran Baru, yang disulap seperti ruang galeri.  "Jadi para pencinta seni yang ingin menyumbang lewat GSUI dan ingin memiliki lukisan Gus Nuh, silakan datang ke kantor kami hingga 10 hari ke depan. " kata Herry Koko, salah satu penggagas GSUI.

Selain Gus Nuh, ada juga musisi sekaligus pencipta lagu Otte Abadi juga menyumbangkan lagu berjudul KITA PUTRA PUTRI BANGSA BESAR. Meski telah dibuat sepuluh tahun lalu, Otte mengaku bukan tanpa alasan tidak merilis lagu tersebut.

"Sebenernya sudah sepuluh tahun lalu lagu ini dibuat, namun masih menunggu moment yang pas kan. Ternyata sekarang kita menghadapi kondisi seperti ini. Menurut saya, ini pas banget untuk memberikan semangat kepada bangsa Indonesia dalam menghadapi masalah-masalah yang sedang dihadapi saat ini."   Kata Otte yang merupakan personil dari kelompok musik rakyat Leo Kristi (alm).

Selain dua seniman tadi, ada juga kalangan akademisi yang datang ke GSUI membawa karya mereka yang diakui mampu membunuh virus corona atau Cofid 19. Alat yang diberi nama Virus Bastard ini masih prototipe. Dan siap dikembangkan secara massal jika sudah melalui uji kelayakan dari lembaga lembaga terkait.  (AMZ)