Digilas Covid-19, Industri Otomotif asal Perancis Renault PHK 15.000 Karyawan

Oleh : Candra Mata | Jumat, 29 Mei 2020 - 14:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Industri otomotif asal Prancis, Renault berencana melakukan PHK terhadap 15.000 karyawannya di seluruh dunia akibat kerugian perusahaan di tengah pandemi Covid-19, hal tersebut dilakukan untuk menekan perugian pertamanya dalam satu dekade terakhir.

Dilansir dari BBC News pada Jumat (29/5), Renault berjanji akan memotong biaya sebesar 2 miliar euro atau setara Rp32,5 triliun. Bersamaan dengan yang terjadi di perusahaan tersebut, hampir sepertiga pengurangan terjadi di Prancis.

Dalam sebuah wawancara di program televisi Prancis, pemimpin buruh Prancis menjelaskan bahwa rencana pemotongan dan penghematan sejumlah perusahaan di Perancis akan datang melalui aksi PHK sukarela atau pensiun.

Sekadar infromasi, Renault mengklaim menguasai lebih dari 4% pasar global dan mempekerjakan lebih dari 179.000 karyawan di 39 negara.

Meski terus merugi dan terpaksa melakukan PHK, Renault klaim memang sedang dalam masalah bahkan sebelum pandemi imbas penjualan turun 3% di 2019. 

Pada April 2020, jumlah kendaraan yang terjual turun hingga 25% dalam tiga bulan pertama 2020 dan jatuh lebih dramatis lagi pada April.

Untuk menanggulangi gelombang PHK selanjutnya, perusahaan saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Pemerintah Prancis, yang memegang 15% saham dan lebih dari paket pinjaman darurat sebesar 5 miliar euro.

Pemerintah Prancis juga menjanjikan 8 miliar euro dalam dana penyelamatan yang lebih luas guna menopang industri mobil negara itu. Sebagai gantinya, Presiden Emmanuel Macron menginginkan perusahaan harus menjaga pekerja dan produksi di negara tersebut agar tetap produktif namun menjaga protokol kesehatan dengan baik.