ZONI Dorong Bangun Infrastruktur dan Investasi

Oleh : Robert | Sabtu, 08 April 2017 - 13:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Kabupaten Bekasi bak magnet. Letaknya yang strategis di timur Jakarta, Kabupaten dengan ibukota Cikarang ini, menjadi surganya investasi dan bisnis.

Sejauh ini Kabupaten Bekasi ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan perindustrian. Banyak industri manufaktur yang terdapat di Bekasi, maka sejak tahun 2007 terpilih menjadi wilayah Zona Ekonomi Internasional (ZONI) untuk 7 kawasan Industri di Cikarang).

Tujuh kawasan yang tergabung dalam ZONI itu, yakni PT Jababeka, PT Lippo Cikarang, Delta Mas, PT East Jakarta Industrial Park, PT Megapolis Manunggal Industrial, PT Bekasi Fadjar, dan PT Hyundai Inti Development ParkZONI memberi janji untuk mengurangi tingkat pengangguran di Jawa Barat dan sekitarnya dengan penyerapan tenaga kerja. ZONI merupakan gabungan dari 7 kawasan industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Perwujudan ZONI berawal dengan ditandatanganinya MoU antara para pengelola 7 kawasan industri di Cikarang, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU antara para pengelola 7 kawasan industri di Cikarang tersebut dengan Departemen Pekerjaan Umum, Pemerintah Propinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bekasi, PT. Jasa Marga (Persero), tentang pengembangan infrastruktur jalan untuk mendukung area industri di Cikarang.

Tujuh Kawasan Industri di Cikarang merupakan kawasan industri yang potensial mengingat sekitar 2.125 unit pabrik yang berasal dari 25 negara berlokasi di kawasan tersebut. Kawasan tersebut mampu menyumbang sebesar 34,46 % PMA Nasional, serta 22-45 % volume ekspor nasional.

Produksi dari Kawasan Industri tersebut mencapai US$35 milyar dan sekitar 70% nya diekspor. Dalam tahun 2005, kawasan tersebut menyumbang pajak sebesar Rp. 3,4 s/d 6 triliun, dan berpotensi untuk terus bertambah menjadi Rp. 26 triliun sampai dengan tahun 2015. Kawasan tersebut merupakan lokasi pengirim terbesar peti kemas ke pelabuhan Tanjung Priok, yaitu sekitar 62 % dari jumlah total peti kemas yang masuk.

Memang globalisasi ekonomi, selain memberikan tantangan, juga membuka peluang pasar global yang potensial bagi pelaku industri lokal dan nasional. Pembentukan ZONI untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi area industri Cikarang Bekasi, dapat menjadi titik masuk (entry point) pengembangan sinergi.

Karena membangun ZONI merupakan upaya untuk menyinergikan berbagai sumberdaya yang dimiliki perekonomian lokal, nasional dan global, yang dikembangkan dengan menerapkan pendekatan zona ekonomi khusus. Dengan kata lain, melalui ZONI, layanan publik yang terkait dengan kegiatan perindustrian seperti aspek legal, insentif fiskal dan nonfiskal, infrastruktur, perijinan, kepabeanan, keimigrasian, keamanan, ketenagakerjaan dan faktor pendukung kemudahan investasi lainnya dapat dilayani dengan satu atap sehingga menjadi lebih efektif. Lebih jauh soal ZONI, berikut wawancara INDUSTRY.co.id dengan Ketua Umum ZONI, H.R Djoko Nugroho:

Bisa dijelaskan Sekilas Mengenai Zona Industri Internasional (ZONI) dan 7 Kawasan Industri di Cikarang dimaksud?

ZONI atau Zona Internasional merupakan sebuah hasil deklarasi kerja sama yang dilakukan oleh 7 Kawasan Industri yang berada di Bekasi, yang beranggotakan PT. Jababeka tbk., PT Lippo Cikarang tbk., PT. Hyundai, PT Deltamas, PT. EJIP, PT. Megalopolis Manunggal Inti Development 2100, dan PT. Bekasi Fajar. ZONI bertujuan untuk membangun kerjasama pembangunan infrastruktur antara Kawasan Industri dengan Pemerintah secara lebih terintegrasi melalui pembagian tugas dan kewenangan agar terbangun infrastruktur dengan biaya yang relatif lebih efisien.

Bisa disebutkan apa saja peran ZONI dalam pengembangan Infrastruktur dikawasan dalam upayanya mendukung industri di cikarang?

ZONI berperan untuk: Pertama, mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan investasi didalam 7 kawasan industri dan sekitarnya. Kedua: mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan kemudahan pengadaan infrastruktur untuk menjaga iklim investasi yang berada di ZONI, karena sumbangan PDRB yang diberikan oleh ZONI cukup besar bagi pemerintah. Ketiga: menjaga agar pemerintah amupun swasta menjalankan kewajiban yang telah tercantum dalam perjanjian kerjasama.

Apakah Pemerintah sudah cukup memberikan perhatian kepada ZONI dalam pengembangan infrastruktur kawasan?

Pemerintah sudah cukup memberikan dukungan infrastruktur kepada ZONI untuk menjaga iklim invesatasi saat ini, terbukti dengan banyaknya kewajiban yang telah selesai sesuai dengan kesepakatan dalam MOU ZONI tahun 2006. Bahkan ada juga beberapa infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah walaupun tidak tercantum dalam MOU tersebut.

Apa yang membedakan ZONI dengan Asosiasi sejenis lainnya ?

ZONI merupakan sebuah wadah yang mengakomodasi percepatan infrastruktur melalui kesepakatan bersama, sehingga yang membedakan adalah adanya kerjasama yang dilakukan antara 7 Pengelola Kawasan Industri dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, maupun BUMN terkait