Progres Sudah 66 Persen, Jembatan Sei Alalak Banjarmasin Ditargetkan Rampung 2021

Oleh : Hariyanto | Selasa, 19 Mei 2020 - 10:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot pembangunan Jembatan Sei Alalak sepanjang  850 meter di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Jembatan tersebut akan menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama yang menghubungkan Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Penyelesaian jembatan tersebut diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi Pasca Pandemi COVID-19.  

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar pergerakan orang, barang dan logistik lebih cepat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Disamping itu dengan konektivitas yang semakin baik diharapkan dapat meningkatkan  pertumbuhan ekonomi lokal dan regional. 

“Semakin terhubungnya Lintas Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan karena di sekitarnya terdapat perkebunan seperti sawit, karet dan pertambangan. Jadi akan mempercepat transportasi logistik,” kata Menteri Basuki melalui keterangan resmi yang diterima INDUSTRY.co.id, Selasa (19/5/2020).

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin Budi Harimawan Semihardjo mengatakan, saat ini progres konstruksinya telah mencapai 65,74% dengan memasuki tahap pekerjaan bentang utama yaitu struktur pylon, counterweight, dan box traffic.

“Kendala pelaksanaan pekerjaan akibat pandemi ini adalah dari segi ketersediaan Tenaga Kerja Terampil dan mobilisasi peralatan,” ungkap Budi.

Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 278,4 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).

Jembatan tersebut didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton. Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layan hingga 100 tahun.

Selama pekerjaan Jembatan Sei Alalak, arus lalu lintas dialihkan ke Jembatan Kayu Tangi 2 dan seiring dengan diselesaikannya pembangunan jembatan tersebut, direncanakan juga akan dilakukan penghapusan (demolisi) Jembatan Kayu Tangi 1. Ke depan, diharapkan Jembatan Sei Alalak akan menjadi ikon baru Kota Banjarmasin.