Joyce Lin dan Pesawat Kecilnya

Oleh : Dian Andryanto, | Kamis, 14 Mei 2020 - 15:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Pesawat kecil itu terbang miring, kemudian menukik, menghunjam permukaan air, meledak dan kemudian tenggelam hingga dasar danau.

Joyce Lin, pilot wanita asal Maryland, Amerika Serikat itu tiba di Papua, mutiara hitam di ujung timur Indonesia. Dia datang membantu gereja sebagai pilot yang menerbangkan bantuan sosial dan kemanusiaan ke pelosok Papua. Hingga daerah terjauh dan terdalam nyaris tak terjangkau jika dilalui lewat darat karena menembus kepekatan rimba-rimba perawan.

Jika mau, dia di Amerika kariernya sebagai pilot pasti gemilang. Jika mau, keahliannya dalam informasi dan telekomunikasi bisa mengantarnya bekerja di kantor termegah di gedung tengah kota. Tapi, ia memilih Papua. Tempatnya mengabdi yang jauh dari hiruk pikuk.

Joyce Lin mencintai Papua begitu rupa. Ia merasa kemampuannya berguna bagi masyarakat di sana. Terutama kepiawaiannya mengemudikan pesawat kecil ini yang bisa mengangkut bantuan ke daerah terpencil.

Itu hari, Selasa 12 Mei 2020, Joyce Lin bersiap menerbangkan pesawat ke Distrik Mamit, Tolikara. Pesawat berkode PK-MEC itu sudah dimuat peralatan rapid test Dan PAD bagi klinik-klinik di sana.

Tak ada mendung, mega cerah terlihat. Pesawat dikemudikannya lepas landas.

Tak lama, tepat di atas Danau Sentani, pesawat itu miring sebelum jatuh menghunjam permukaan danau dan bagai layangan putus tali, terayun-ayun hingga mendarat di dasar danau.

Joyce Lin ditemukan masih terikat di kokpit di kedalaman 13 meter di Danau Sentani. Ia mengembuskan napas terakhirnya, dalam pekerjaan yang ia banggakan. Ia gugur dengan tujuan mulia, mengirimkan alat-alat kesehatan bagi masyarakat.

Joyce Lin, menyatu dengan Danau Sentani. Dalam baktinya, dalam taburan doa-doa baginya. Entah berapa banyak lagi mimpinya yang terpaksa pupus itu hari, karena meskipun ia bisa menerbangkan pesawat setinggi apapun, tapi ia tak bisa lari dari takdirnya. Menyatu dengan Danau Sentani. Jauh dari kampung halamannya.

Kini, ia telah terbang kepada penciptanya, betapa jauhnya itu...