Nagaswara Luncurkan Mini Album In Memoriam Of The GodFather Of Broken Heart

Oleh : Herry Barus | Senin, 11 Mei 2020 - 13:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Bukti kalau Didi Kempot penyanyi paling produktif, ia banyak meninggalkan karya fenomenal yang belum sempat dirilis lantaran kesibukannya manggung di berbagai kota.

"Rencananya kami mau merilis album Tulung Plasa Maret lalu, tapi karena kesibukan almarhum mas Didi Kempot, akhirnya tertunda dan keburu beliau meninggal," ujar Rahayu Kertawiguna Produser label rekaman suara Nagaswara Music ketika dihubungi via telepon genggamnya.

Diakui Rahayu, Didi Kempot adalah seorang seniman yang luar biasa. Dia dikenal sebagai penyanyi Campursari. Setelah sebelumnya bersama NAGASWARA Didi Kempot merilis ulang lagu "Tulung" pada akhir Maret 2020 di seluruh stasiun radio se-Indonesia. Lagu Tulung merupakan ciptaan Didi Kempot dan diaransemen musiknya oleh Titred & Bayu Onyonk.

Kini NAGASWARA, kembali mempersembahkan karya karya Didi Kempot dalam balutan spesial mini album sebagai sebuah bentuk penghargaan untuk mengenang karya–karya  almarhum Didi Kempot,  yang belum sempat dirilis ke publik. Mini Album yang diluncurkan berisi 7 buah lagu ini termasuk didalamnya ada lagu “Tulung” yang sebelumnya sudah diperkenalkan ke publik.

Mini album ini diberi judul “In Memoriam of The GodFather of Broken Heart”.

Selain lagu “Tulung” ada lagu–lagu hits Wali yang diadaptasi liriknya oleh Didi Kempot ke dalam bahasa Jawa seperti lagu “Baik Baik Sayang” yang merupakan ciptaan Apoy Wali Band, menjadi  lirik berbahasa Jawa ”Apik Apik Sayang” aransemen musik oleh Titred & Bayu Onyonk.

Kemudian lagu berikutnya “Dik” ciptaan Apoy, diadaptasi lirik oleh Didi Kempot dan aransemen musik oleh Titred & Bayu Onyonk, lalu lagu “Kancanono Aku” ciptaan Apoy Wali yang diadaptasi lirik oleh Didi Kempot dan aransemen musik oleh Titred & Bayu Onyonk,

Berikutnya lagu “Lahir dan Bathinku” ciptaan Apoy Wali yang didaptasi lirik oleh Didi Kempot dan aransemen musik oleh Titred & Bayu Onyonk, lagu “Tresno Selawase’ ciptaan Apoy, adaptasi lirik Didi Kempot dan aransemen musik oleh Titred & Bayu Onyonk.

Dan terakhir, lagu “Kelingan” ciptaan Chuan Xiong Zhou & Xin Ron Chen dengan adaptasi lirik oleh Didi Kempot serta aransemen musik oleh Lilik Laju.

Lagu-lagu yang diadaptasi liriknya oleh Didi Kempot ini memang terasa menjadi berbeda, apalagi dari sisi musiknya yang diaransemen oleh Titred & Bayu Onyonk, serta ada satu buah lagu yang diaransemen oleh Lilik Laju menyajikan alunan merdu suara khas Didi Kempot dengan penuh penjiwaan dan penghayatan yang tinggi. Sehingga suara vokal berlirik bahasa Jawa berpadu menyatu dengan suara musik campursari dangdut, memang tidak perlu diragukan lagi ketika sang maestro Didi Kempot membawakan lagu ini karena sangat enak untuk dinikmati dan diikuti.

Didi Kempot, selain sebagai penyanyi ia merupakan sosok seniman yang komplit. Ia mampu menghidupkan budaya lokal dalam setiap lagu-lagunya, di tengah generasi millenial saat ini. Karya-karyanya sangat digemari oleh segala lapisan masyarakat. Selain itu, ia pun dikenal sangat dermawan, ia pernah mengumpulkan donasi sebesar Rp 7,6 milyar lewat konser amalnya yang ditayangkan salah satu stasiun tv ternama pada tanggal 11 April 2020. Dan uang yang berhasil dikumpulkan diserahkan Didi Kempot guna penanganan wabah Covid 19 di Tanah Air.