Sederhana Itu Indah

Oleh : Mark Zuckerberg | Rabu, 06 Mei 2020 - 11:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Banyak sekali yg bertanya kepada saya, kenapa saya memilih istri China yang berparas tidak cantik sedangkan saya (menurut mereka) adalah orang yg  memiliki kekayaan berlebih?

Seharusnya (menurut mereka) saya bisa mendapatkan istri yang "lebih" dari pada istri saya yang sekarang, Priscilla Chan.

Pertama-tama untuk menjawab pertanyaan itu, saya ingin membahas apa itu wanita cantik? Dan apa itu wanita tidak cantik?

Jujur, saya sendiri mempunyai banyak kesempatan bertemu wanita-wanita  cantik, banyak dari mereka yang mau sekali menjadi istri saya, tetapi apa yang disebut "wanita cantik" itu kebanyakan berhati seperti kaca, gampang pecah tidak tahan banting dan teramat rapuh.

Kalau sedang sakit manjanya seperti seorang putri raja, serta angkuh, sombong, dan juga akan selalu bertanya kepada  saya kenapa sudah begitu kaya tapi tidak mau ganti mobil?

Saya tahu tujuan mereka ingin menjadi istri saya adalah untuk pamer, setelah itu akan lebih banyak lagi tuntutannya sebagai istri orang kaya.

Wanita demikian meski secantik bagaimanapun, kalau hatinya hanya bisa menuntut, tetap kelihatan jelek, jiwanya juga kotor.

Wanita seperti itulah baru dikatakan sebagai wanita jelek, diberikan gratis pun saya tidak mau!

"Kecantikan di luar akan berkurang nilainya seiring bertambahnya umur, tapi kecantikan dari dalam akan bertambah nilainya seiring bertambahnya  umur" begitulah pepatah cina mengatakan, maka dari itu saya berusaha menghindari untuk bersentuhan dengan benda yang secara cepat turun nilainya.

Kemudian dari mereka muncul pertanyaan lain, apa yg saya sukai dari Priscilla Chan, istri saya?

"Raut wajah seorang wanita adalah cerminan hatinya" senyumnya selalu memukau bagi saya.

Sejak hamil, Priscilla sama sekali mengabaikan perubahan yg terjadi  pada raut mukanya akibat kehamilannya, tetap berpakaian sederhana, tanpa  dandan, tapi justru kebahagiaannya saya rasakan sepenuhnya dan juga terlihat kepada orang lain.

Saya suka kesederhanaannya.

Saya suka penampilannya.

Priscilla adalah sosok wanita bersemangat tapi bijak, berani tapi  penuh kasih, berjiwa pemimpin tapi juga bisa mendukung orang lain.

Saya menyukai semua hal saat bersamanya, saya merasa sangat nyaman dan tenang.

Saya sama sekali tidak merasa Priscilla memanfaatkan saya atau bermegah atas saya. Selain memiliki kecerdasan intelektual yg tinggi, dia juga  punya kecerdasan emosi yg tinggi, jangan lupa bahwa Priscilla merupakan lulusan jurusan kedokteran Harvard University.

Anda bisa coba tes masuk universitas tersebut, jurusan hukum, kedokteran, ekonomi adalah jurusan yang jadi rebutan orang-orang, meski lulus tes masuk belum tentu  anda bisa lulus dengan baik.

Jadi sebenarnya kalau mau dibilang pamer, lebih tepat saya yg pamer atas Priscilla, bukan sebaliknya.

"Perkawinan ibarat sepasang sepatu, hanya pemakainya yang tahu sepatunya nyaman dipakai atau tidak" Priscilla paling cocok buat saya, dan saya  merasa priscilla adalah pasangan yang paling ideal di muka bumi ini.

Dulu saya berkenalan dengan Priscilla saat antrian di toilet. Di  matanya, saya hanyalah seorang kutu buku, tidak lebih. Mulai saat itu saya berkata dalam hati saya "Inilah jodoh saya"

Di mata kalian,  Priscilla adalah wanita tidak cantik, tapi di mata saya, dia adalah wanita cantik dan paling serasi dengan saya.

Saya tidak bisa menahan diri memamerkan foto saya dengan Priscilla yang begitu  berbahagia. Dalam foto nampak saya dan priscilla begitu damai dan alami.

 Mark Zuckerberg (Pendiri FACEBOOK)