Demi Kelangsungan Bisnis, PP Properti Berupaya Meminimalisir Dampak Covid-19

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 05 Mei 2020 - 13:33 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dalam menghadapi ketidakpastian kondisi pandemi yang terjadi saat ini, PT PP Properti Tbk (PPRO), pengembang properti terkemuka di Indonesia, memiliki beberapa strategi. Secara umum, kondisi saat ini memang berdampak terhadap pencapaian kinerja di seluruh industri, termasuk industri properti.

Dalam siaran pers, Selasa (05/05/2020), Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO, mengemukakan, pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi dan saat ini sedang menjalankan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja perusahaan baik di segmen realty, hospitality dan komersial.

Adapun berbagai langkah antisipasi yang diambil Direksi dan Komisaris PPRO adalah

1. Penundaan rencana belanja modal (Capital Expenditure/Capex) baru.

2. Pemberlakuan pembatasan jam operasional di sejumlah hotel dan shopping mall demi efisiensi biaya usaha dan biaya operasional.

3. Fokus terhadap rencana serah-terima unit apartemen kepada konsumen.

4. Fokus terhadap pengembangan lahan yang telah dimiliki.

5. Untuk promosi produk, perseroan menggencarkan kegiatan digital marketing melalui kerja sama dengan Digital Agency dan Online Property Marketplace.

“Kegiatan promosi produk melalui digital marketing yang dilakukan lewat kerja sama tersebut bertujuan untuk memudahkan proses penyebaran informasi pemasaran dan komunikasi kepada konsumen,” jelas Taufik.

Taufik memaparkan, perseroan di sektor realty saat ini memusatkan perhatiannya pada penyelesaian pembangunan apartemen yang akan diserahterimakan pada tahun ini. Penyelesaian pembangunan apartemen tersebut menjadi prioritas utama perseroan karena sudah banyak unit yang terjual dan pembangunannya sendiri saat ini sedang berlangsung.

Adapun beberapa unit apartemen yang akan diserahterimakan pada tahun ini adalah Grand Sungkono Lagoon Tower Caspian dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya, Begawan Apartemen di Malang, Amartha View dan The-Alton di Semarang, Evenciio di Depok, serta The Ayoma Apartemen di BSD, Tangerang.

“Serah-terima unit-unit apartemen tersebut ke konsumen sangat diprioritaskan karena langkah tersebut akan meningkatkan draw done (pembayaran) dari bank ke PP Properti bagi konsumen yang membayar melalui KPA (Kredit Pemilikan Apartemen-red), sehingga arus kas perseroan tetap terjaga,” tukas Taufik.

Taufik juga menegaskan, dalam kondisi pasar yang kurang menentu seperti saat ini, Direksi dan Komisaris PP Properti telah membuat beberapa keputusan terbaik bagi para karyawan, konsumen, stakeholder dan shareholder, serta memberikan apresiasi khusus bagi para konsumen, khusunya konsumen besar yang tetap memenuhi kewajiban pembayarannya.

Jika pandemi Covid-19 ini berakhir pada Juni 2020 mendatang dan dengan melihat kondisi pasar pasca Covid-19 pada akhir tahun ini, manajemen perseroan berencana meluncurkan beberapa proyek baru, yaitu apartemen-apartemen baru di dekat Universitas Petra Surabaya, di sekitar UGM Yogya dan landed houses (rumah tapak-red) di Cibubur.

“Dengan rencana-rencana tersebut, maka kami menargetkan perolehan dari kegiatan pemasaran (presales) sekitar Rp2,5 triliun dengan pendapatan sekitar Rp3 triliun dan laba komprehensif sekitar Rp500-an miliar,” pungkas Taufik.

PT PP Properti Tbk (PPRO) adalah anak usaha BUMN terkemuka PT PP (Persero) Tbk (PTPP). PPRO didirikan pada Desember 2013, namun telah memiliki pengalaman sejak tahun 1991 dan kini perseroan telah menjadi perusahaan publik (listing company) di Bursa Efek Indonesia sejak Mei 2015.

Tahun 2017, Perseroan melakukan pemecahan nilai saham (stock split) dari Rp100 per saham menjadi Rp25 per saham. Perseroan kini memiliki tiga segmen usaha yaitu residential, commercial dan hospitality. Sejak tahun 1991 hingga kini, Perseroan telah mengembangkan 49 proyek, yang terdiri dari 33 proyek residential, 10 proyek commercial, dan enam proyek hospitality. (Abraham Sihombing)