Ngeri, Warga Kampung Ini Ancam Tembak Panah Bagi Pendatang Baru

Oleh : kormen barus | Sabtu, 02 Mei 2020 - 07:59 WIB

INDUSTRY.co.id, Flores-“Orang Baru Dilarang Masuk, Nekat Masuk Kena Panah,” demikian pesan pada spanduk yang terpajang di jalan masuk Desa Saga, Desa Saga Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Di belakang spanduk tersebut berdiri sebuah tenda dari bambu. Baliho dan tenda itu tidak jauh dari permukiman penduduk.

Melansir Gawainews.com (April 30, 2020), ancaman Warga Desa Saga yang akan menembak panah jika ada orang baru nekat masuk wilayahnya, itu, terjadi pasca keputusan Bupati Ende Djafar Achmad menutup pintu masuk dan keluar Ende.

Anton, salah seorang pengendara sepeda motor saat ditemui di lokasi tersebut mengaku tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk yang berisi ancaman tersebut.

“Wah sudah lama itu. Kami tidak tau siapa yang buat tapi memang sudah lama, kami setiap hari lihat,” ujarnya seperti dilansir poskupang.com Rabu (29/4/2020).

Tak lama setelah Anton melintas, muncul mobil pickup yang mengangkut penumpang dari pasar. Beberapa penumpang tersebut mengaku tulisan itu bertujuan agar orang baru tak berani masuk ke Desa Saga.

Warga Desa Saga, Yuven Xaverius Sidi mengatakan, spanduk tersebut dibuat oleh kelompok anak muda.

“Yah ini maksudnya mau jaga supaya orang dari luar jangan dulu masuk ke Desa Saga. Terus terang saya dan warga di sini takut makanya kami waspada. Saya setuju juga dengan baliho ini,” ujar Yuven.

Diketahui, Pemda Kabupaten Ende sebelumnya telah menutup pintu masuk dan keluar Ende, baik darat, laut dan udara. Kebijakan tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) dan berlaku mulai Senin 27 April 2020 hingga 31 Mei 2020.

Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Bupati Ende Nomor: BU.550/DISHUB.12/231/IV/2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Mudik Lebaran Idul Fitri 1441 H.

Untuk jalur darat, Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Ende telah menyiapkan petugas di perbatasan Ende-Kabupaten Sikka dan Ende-Kabupaten Nagekeo.

“Ini sudah diputuskan saat rapat kemarin. Ada yang bertanya, kalau yang datang melayat bagaimana? Saya tegaskan suruh pulang,” kata Bupati Djafar saat menggelar pertemuan dengan para ketua RT di Kantor Bupati Ende, Selasa (28/4).