Bos Fantastic Sweet Corn: PSBB Momentum Menyaring Mental Sales Petarung, Kreatif atau Pencundang

Oleh : kormen barus | Kamis, 30 April 2020 - 09:34 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Marianus Nuban, Founder Fantastic Sweet Corn, tak kuasa  menyembunyikan rasa geramnya. Suaranya  yang kalem, terdengar bergetar  ketika menjelaskan soal Omzet bisnis Jagung manisnya yang  turun drastis, sejak Wabah virus corona merebak di Indonesia. Bisnis yang dijalankan pria hitam manis asal Lembata, NTT itu mengalami penurunan pendapatan 50 persen, gara-gara wabah Covid-19.

Kegundahan mantan satpam dan kenek bangunan itu, dapat dimengerti. Wabah Corona membawa dampak yang luar biasa terhadap hampir semua bisnis.  

Fantastic Sweet Corn sendiri, menurut lelaki low profile, banyak senyum namun tegas, itu,   berdampak langsung terhadap beberapa hal yakni: pertama: mental sales jadi Down di saat seharusnya omzet meningkat karena  kebanyakan konsumen ada di rumah dan data beli meningkat. Sales jadi was-was, bahkan takut untuk keliling padahal emosi pasar lagi bagus-bagusnya.

Kedua: omzet menurun akibat dari kebijakan PSBB. Dan banyak sekali gang yg ditutup sehingga peluang sales semakin sempit. Penurunan hampir 50%.

“Tapi patut dipahami juga ya, PSBB Momentum Menyaring Mental Sales Petarung, Kreatif atau Pencundang, “ujarnya.

Namun karena pengalaman panjang dalam menjalnkan bisnis, tidak membuat mental marianus ciut. Dia menyiapkan  beberapa solusi strategis yang diambil berkaitan dengan situasi ini: antara lain: Sales  (mitra gerobak) harus tetap ada di Base camp, mengikuti arahan pemerintah.

“Sebaiknya tidak pulang kampung. Beberapa Supervisior bertanya, "masih bisa gajian tidak?" Saya  jawab. Semua tetap gajian, dengan kosekwensi Family Gathering tahun ini ditiadakan,”ujarnya dengan mata menerawang.

Marianus  berharap situasi ini segera teratasi sehingga bisa teman-teman (sales/mitra) di posisi pekerja harian bisa kembali suvive demi piring nasi keluarganya.

“Saya berharap ada kebijakan khusus untuk para penjual keliling agar tetap dikasi kesempatan menjajakan dagangannya, tentunya dengan syarat tidak memancing kerumunan dan sebisa mungkin diawasi satpol PP,”ujarnya penuh harap.

Sejak hadir di tahun 2009, usaha jagung manis Fantastic Sweet Corn, mengalami perkembangan pesat. Berawal dari kalimalang kini menguasai pulau Jawa dengan lebih dari dari 1000 mitra gerobak. Setelah menutup pintu pendaftaran franchise di Jabotabek karena sudah penuh, Marianus merambah Surabaya, Semarang dan Jogyakarta.

Brand Jagung Manis Fantastic yang ditawarkan Marianus, beraneka rasa dan disesuaikan dengan selera konsumen.

Usahanya menggelinding cepat. Dalam tempo yang tak lebih dari 6 tahun, Kemitraan yang dibangun membuat gerai dan gerobak Marianus  membengkat. Sampai dengan tahun 2014 jumlah gerai usahanya sudah mencapai 700 unit di seluruh Indonesia, baik milik sendiri maupun mitra. Sementara jumlah gerobak dorong sampai dengan tahun 2020 mencapai 2000 unit di Jabodetabek.

Ada enam menu yang dia tawarkan yakni jagung manis original, pedas, mayonais, barbeque, coklat dan strawberry. Jasuke tersebut disajikan dalam cups (gelas plastik yang digunakan sebagai kemasan untuk menjual jagung manis).

Untuk bahan bakunya, Marianus bekerjasama dengan supplier jagung asal Cirebon, Jawa Barat. Komoditas lokal itu dipilihnya lantaran menurutnya punya rasa yang khas dan kualitas yang baik. Dalam menjual, Marianus selalu memberikan pesan  kepada mitra, agar  meyakinkan konsumen bahwa Fantastic Sweet Corn merupakan camilan sehat.

Kendati pesaingan dalam jagung manis (Jasuke) ketat karena banyak pemain, menurut Marianus Jasuke meraih market share 50 persen di jagung manis sekaligus sebagai market leader.

Jumlah pemainnya pun kata dia sudah banyak dengan rasa jagung manis yang hampir mirip, membuat dirinya melakukan ragam inovasi agar sukses.

Marianus mengaku saat ini fokus pada mitra gerobak dorong di Jabodetabek, Karawang, dan Bandung, Surabaya dan seluruh pulau Jawa.