Nara Kupu Village Jadi Konsep Perencanaan Pengembangan Berkelanjutan Berbasis Pemberdayaan Komunitas

Oleh : Hariyanto | Jumat, 24 April 2020 - 14:43 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tananegeri Project memilih Nara Kupu Village (NKV) sebagai salah satu proyek dengan mempertemukan dan menghubungkan kebutuhan para stakeholder dan komunitas masyarakat sekitar NKV.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu senior member Tananegeri Project, Ir. Hendyanto kepada INDUSTRY.co.id  melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (24/4/2020).

"Proyek ini memfokuskan pada penciptaan kawasan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan, mulai dari program pembelajaran, pengembangan agrikultur, pengolahan dan produksi pemasaran," kata Ir. Hendyanto.

Pengelolaan lahan Nara Kupu Village (NKV) berada di atas lahan +/- 3 ha di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat, berada di Jl Garuda 4, desa Kekupu, kelurahan Pasir Putih, kecamatan Sawangan, kotamadya Depok, Jawa Barat.

Berjarak sekitar 50 menit dari kota Jakarta, NKV merupakan proyek berbasis lingkungan, dengan memperhatikan ekonomi berkelanjutan dan upaya pemberdayaan sosial warga sekitar, sehingga terjadi ekosistem sosial ekonomi NKV dan sekitarnya.

Konsep pengelolaan di bawah proyek Tananegeri, di arahkan untuk mempertahankan kelangsungan ekonomi berbasis UMKM, pengembangan komunitas masyarakat sekitar dengan melaksanakan beberapa program sebagai berikut, diantaranya:

Pendidikan: Mendidik pemuda untuk memiliki ketrampilan pertanian organik, peduli lingkungan hidup, didukung pelatihan-pelatihan serta perpustakaan Logos Regia yg telah berdiri di dlm NKV.

Agrikultur: Selain tanaman sayur mayur, buah-buahan untuk kebutuhan kota Jakarta, juga dikembangkan peternakan ayam dan budidaya ikan untuk menopang kebutuhan resto dan hotel di Jakarta kelak.

Pemberdayaan Komunitas: Warga sekitar yang berprofesi petani, peternakan yang berminat akan diajak bekerjasama dengan NKV.

Ekoturisme: NKV juga dikembangkan menjadi pusat kunjungan warga terbatas untuk wisata agro, memberi makan rusa, belajar mandiri di perpustakaan dan makan makanan sehat di resto kebun NKV.

Digital Market: Di komunitas NKV akan tercipta pasar di antara stakeholder UMKM, mulai dari supply bibit, penanaman berbasis organik sampai dengan penjualan lldan mempertemukan pembeli dari Jakarta berbasis digital.

"Proyek-proyek seperti ini akan dikembangkan di wilayah-wilayah sub urban di seluruh Indonesia dan hal ini lebih dikenal dgn istilah Intervention Social Urban Architecture berbasis UMKM," pungkas  Ir. Hendyanto.