Meski Ikut Imbauan Gubernur Anies, Pengusaha Harus Siap Rugi Triliunan Rupiah

Oleh : Ridwan | Minggu, 22 Maret 2020 - 12:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh perkantoran di Jakarta ditutup sementara waktu, dan membuat semua pekerjaan dilakukan dari rumah alias work from home. Hal ini dilakukan Anies untuk menekan penyebaran virus corona yang makin banyak di Jakarta.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Sarman Simanjorang mengatakan, pihaknya mendukung penuh program pemerintah untuk menghentikan sementara aktivitas perkantoran khususnya di DKI Jakarta.

"Walaupun memang berat, dunia usaha tetap mendukung seruan Gubernur untuk menerapkan work from home (WFH) dalam rangka peran serta dunia usaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona," katanya saat dihubungi Industry.co.id di Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Saat ini, jelas Sarman, kondisi dunia usaha sangat tertekan di semua sektor. Menurutnya, dengan mengurangi aktivitas kantor selama 14 hari, tentu produktivitas usaha tidak maksimal.

"Meski begitu, kita tetap mengedepankan bahwa keselamatan masyarakat, staff dan karyawan kita diatas segala-galanya. Semoga badai ini cepat berlalu," harapnya.

Sarman menilai penutupan sementara aktivitas perkantoran di DKI Jakarta akan merugikan dunia usaha juga perekonomian daerah.

"Kalau ditanya kerugian, yang pasti sangat-sangat besar hingga di angka triliunan rupiah, mulai dari kerugian di sektor pariwisata dan turunannya, transportasi dan logistik, perdagangan, UMKM, sektor manufaktur, pusat hiburan, kuliner dan lainnya," ujar Sarman.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, kalau bicara pada krisis ekonomi 1998, hanya perusahaan besar yang terimbas, sementara UMKM sebagai penopang dan penyelamat.

"Namun dampak corona ini dahsyat, UMKM juga sangat terpukul," katanya.

Sarman menyebut bahwa pengusaha sendiri sudah mulai memberikan kebijakan work from home selama minggu ini. Dia menyebut setidaknya rata-rata 60% karyawan di suatu perusahaan sudah bekerja dari rumah.

"Iya jadi itu memang dari Senin kemarin juga sudah menerapkan. Katakan lah di Sudirman, rata-rata perusahaan juga sudah berkurang 60% karyawan yang bekerja ke kantor," sebut Sarman.

Dengan adanya surat edaran yang diterbitkan Anies, Sarman menjelaskan kemungkinan jumlah karyawan yang bekerja di rumah akan ditambahkan. Bisa jadi 70-80% karyawan bekerja dari rumah Senin besok.

"Apalagi dengan penegasan ini, mungkin hari Senin depan akan bertambah. Mungkin bisa antara 70-80% karyawan kami akan lakukan WFH, sisa yang masuk akan kami atur untuk seminimal mungkin bekerja," kata Sarman.

Imbauan untuk menutup kantor sendiri diberikan Anies melalui Surat Edaran (SE) Menaker Nomor M/3/HK.04/III/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19. Anies berharap seluruh pengusaha di Jakarta bisa menaati hal tersebut.