Pemerintah Harus Aturan Khusus Terkait Sektor Logistik

Oleh : Herry Barus | Kamis, 30 Maret 2017 - 07:54 WIB

INDUSTRY.co.id - Kupang - Pengamat ekonomi Dr James Adam mengapresiasi pemerintah yang akan meluncurkan paket kebijakan ekonomi jilid 15 tentang penurunan biaya logisltik.

Pemerintah menyadari biaya logistik masih tinggi di Indonesia baik yang dikirim lewat darat, laut dan udara sehingga berdampak terhadap perputaran dan pertumbuhan ekonomi barang dan jasa lainnya, katanya di Kupang, Kamis (30/3/2017)

Anggota IFAD (International Fund for Agricultural Development) untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir NTT, mengatakan hal itu terkait urgensinya kebijakan ekonomi jilid 15 dan dampaknya terhadap percepatan pembangunan dalam sektor logisltik.

"Memang harus diauki di pelabuhan, kita masih belum optimal jadi harus dipercepat. Begitu pula di bandara dan lainnya, sehingga perlu ada kebijakan khusus itu," katanya.

Dalam kontekss lokal, kata mantan Dosen Unkris Artha Wacana Kupang ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur tengah mengimplementasikan kerja sama pembangunan segi tiga ekonomi Australia, Timor Leste dan Indonesia.

Tujuannya antara lain untuk meningkatkan aspek-aspek yang dapat dibangun dalam kerja sama tersebut yang membutuhkan dukungan kesiapan dan komitmen seluruh pemerintah daerah di Nusa Tenggara Timur.

Fokus kerja sama pembangunan segi tiga ekonomi yang akan dilaksanakan diarahkan untuk mendukung dan menggerakkan kegiatan potensial yaitu, pariwisata, budaya, sapi, perikanan, kelautan, budaya, pusat promosi, teknologi produksi dan pengolahan pertanian, peternakan serta perikanan dan kelautan.

Selain itu ada kerja sama perdagangan, pendidikan, pemuda, keolahragaan, ketenagakerjaan terampil bidang kesehatan dan pekerja jasa.

Rencana jangka pendek kerja sama pembangunan segi tiga ekonomi yang akan dilaksanakan dengan mengaktifkan kembali Bandara El Tari Kupang sebagai bandara internasional.

Bandara itu perlu segera membuka penerbangan Kupang-Dili dan Kupang-Darwin yang telah dilaksanakan penjajagan dengan Maskapai Penerbangan Garuda dan Trans Nusa.

Selain transportasi udara, pemerintah juga berusaha mengaktifkan kembali Pelabuhan Internasional Tenau Kupang.

Dalam catatan Antara, pelabuhan Tenau Kupang sebagai pelabuhan utama yang berfungsi sebagai jaringan transportasi laut internasional untuk pelayanan kapal penumpang, pariwisata, ekspor, dan angkutan peti kemas ekspor-impor barang kerajinan, seni, dan pelayanan Sembilan bahan pokok.

Pelabuhan Tenau Kupang sudah pernah menjadi pintu ekspor langsung dengan Kapal Perkins Linesdapat dipulihkan dengan ditetapkannya berbagai kebijakan untuk menciptakan peluang kerjasama pengembangan ternak sapi Australia di NTT yang dapat menjembatani kebijakan penghentian ekspor impor daging sapi dari Australia.

"Untuk mewujudkan semuanya ini perlu sarana dan prasarana termasuk logisltik yang murah dan terjangkau sehingga cepat tiba di tempat apakah orang, barang dan jasa atau lainnya yang berhubungan dengan logistik," kata James Adam.