Bersama Presiden Jokowi, Raja Willem-Alexander: Hubungan Kita Semakin Erat, Belanda Membutuhkan Indonesia

Oleh : Candra Mata | Rabu, 11 Maret 2020 - 19:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Bogor, Presiden Joko Widodo bertemu Raja Willem-Alexander di Bogor Selasa (10/3) guna membahas berbagai potensi di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata. 

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi mengatakan Belanda sebagai salah satu mitra penting Indonesia di Eropa sekaligus mitra strategis di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. 

"Di kawasan Eropa, Belanda merupakan mitra dagang Indonesia terbesar ke dua, mitra investasi terbesar pertama, dan mitra pariwisata terbesar keempat," ujar Jokowi.

Sementara itu, Raja Willem-Alexander mengatakan bahwa kunjungannya ke Indonesia merupakan tanda yang sangat menjanjikan bahwa dua negara yang pernah berada di pihak yang berlawanan dapat menjalin hubungan yang semakin erat dan mengembangkan sebuah hubungan baru berdasarkan rasa hormat, saling percaya dan persahabatan. 

"Ikatan di antara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya. Dan saya tahu di Belanda banyak yang merasakan hal yang sama. Banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia," kata Raja Willem-Alexander.

Menurut Raja Willem-Alexander, ikatan kedua negara juga terlihat dari jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Belanda. 

Terlebih, ini juga terlihat dalam jalinan kerja sama erat antara kedua negara kita dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, pengelolaan air, perlindungan alam dan iklim.

Raja Willem-Alexander juga mengakui kontribusi Indonesia di dunia internasional dan mengatakan bahwa Belanda membutuhkan Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah anggota G20 serta anggota terkemuka di ASEAN.

"Indonesia berperan besar dalam menjaga kestabilan keamanan di Asia Tenggara. Saat ini Indonesia juga menjabat sebagai anggota Dewan Keamanan dan Dewan Hak Azasi Manusia PBB," jelasnya.

Sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia dan salah satu ekonomi terbesar di Asia, kata Raja Willem-Alexander, Indonesia memegang peran kepemimpinan. 

Contohnya, dalam upaya bersama untuk mempromosikan dan melindungi tatanan internasional berbasis aturan.

"Indonesia memiliki tradisi yang lama dalam bidang toleransi agama dan dalam hal ini bisa memainkan peran yang konstruktif. Sangat penting untuk melanjutkan kerja sama dalam pemeliharaan perdamaian, keadilan dan perlindungan bagi kaum minoritas, dengan tetap menjunjung tinggi kedaulatan dan integritas teritorial," paparnya.