Pemerintah Geber Tujuh Kebijakan Energi Guna Pengembangan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh : Candra Mata | Rabu, 04 Maret 2020 - 17:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan kebijakan sektor energi dan mineral di bawah kepimpinannya difokuskan pada agenda pembangunan nasional. 

Ia mengharapkan pembangunan energi akan mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Arifin menjelaskan semua program strategis tersebut dijalankan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 - 2024. 

"Ada tujuh agenda pembangunan yang kita lakukan mengacu pada visi misi Presiden Joko Widodo dan lima agenda pembangunan terkait sektor ESDM," kata Arifin saat menyampaikan Kebijakan dan Program Strategis Sektor ESDM di Stadium General di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Rabu (4/3).

Agenda pembangunan pertama, sambung Arifin, terkait tentang memperkuat ketahanan ekonomi. 

Pada tahun 2024 ditargetkan peningkatan porsi EBT dalam bauran energi menjadi 19,5%, kapasitas pembangkit EBT 3,7 GW, pemanfaatan biofuel 17,4 juta kilo liter (KL), pembangunan smelter 52 unit, alokasi pemanfaatan gas domestik naik jadi 68%. 

Sementara produksi batubara 628 juta ton dan DMO batubara 187 juta ton, lifting migas 2.057 ribu BOEPD, terdiri dari minyak 743 ribu BOEPD dan gas 1.314 BOEPD.

Selanjutnya Kedua, dalam mengurangi kesenjangan, melalui program BBM Satu Harga di 500 titik dan penambahan PLTS Rooftop sebesar 73 MW. 

Agenda Ketiga, peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM, melalui pelatihan sektor industri 25.026 orang, pelatihan aparatur KESDM 7.302, pelatihan vokasi masyarakat 1.522 orang hingga sertifikasi kompetensi tenaga teknis 47.435 orang.

Sedangkan Keempat, memperkuat Infrastruktur, ada penambahan kapasitas pembangkit hingga 5,7 GW, rasio elektrifikasi 100%, konsumsi listrik per kapita 1.408 kWh/kapita. 

Program Kelima adalah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum 1.558 unit, penambahan Jaringan Gas Kota sebesar 800 ribu Sambungan Rumah Tangga (SR) sehingga total kumulatif menjadi 4 juta SR, Panjang Pipa Transmisi dan Distribusi 17,3 ribu Kilo Meter, 6 pengembangan dan pembangunan kilang dan 500 unit sumur ekplorasi air tanah.

Adapun Keenam, terkait lingkungan hidup, ketahanan bencana dan perubahan Iklim dilakukan melalui penurunan emisi GRK Sektor Energi hingga 142 juta ton CO2. 

Ketujuh, memanfaatkan luas lahan reklamasi tambang 7,1 ribu hektar, 12 peta geologi bersistem dan bertema, 17 lokasi penanganan sistem mitigasi bencana geologi dan pengembagan 14 unit pos pengamatan gunung api.

"Diharapkan tujuh kebijakan dan program strategis terswbut diatas bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri. Kalau dimaksimalkan terutama energi lokal yang di desa-desa, bisa menghasilkan energi sendiri, kemandirian energi akan segera terwujud," pungkasnya.