INDUSTRY.co.id - Jakarta - Analis pasar modal mengkritik keras regulator PT Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mencapai 5,349.08 −186.61 (3.37%) pukul 15:07, Jumat (28/2/2020).

"Market ambhyaaaarr gini, lalu langkah OJK, BEI, termasuk Kejagung yang sudah buka kasus-kasus di market apa ya?? Jangan cuma buka kasus doang tapi gak dipikirin dampaknya ke market," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Ia menyesalkan BEI hanya memantau IHSG yang sudah limbung di atas 3 persen. Pada pembukaan perdagangan, Jumat (28/2), IHSG anjlok hingga 177 poin (3,2%) ke level 5.357. Indeks LQ45 juga tercatat melemah 39 poin (4,4%) ke 852. Pada pra perdagangan, IHSG turun 99 poin (1,7%) ke level 5.436. Indeks LQ45 berkurang 40 poin (4,5%) ke 852.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.090.

"Tetapi beliau-beliau mantau gak berapa kerugian investor. kepikiran gak mereka, berapa kerugian yang sudah dialami oleh Investor-investor, sementara mereka gembar-gembor Yuk Nabung Saham," katanya.